Senin, 21 Juni 2010

teman sejati

Teman Sejati

9 Maret 2008
oleh Charles

Alangkah senangnya jika kita mempunyai teman yang setia di segala keadaan, baik di saat suka maupun di saat duka. Alangkah senangnya jika kita dapat berbagi apa yang kita rasakan. Alangkah senangnya jika ada orang yang mengerti kita. Dan itulah gunanya seorang teman.

Sebelumnya marilah kita merenung sejenak. Kita menginginkan mempunyai teman yang setia, yang dapat berbagi dengan kita, yang mengerti kita… Namun pertanyaannya, apakah kita sudah menjadi seperti itu?

Apakah kita sudah menjadi teman yang setia di segala keadaan? Sudahkah kita memberikan yang terbaik untuk teman kita? Maukah kita mengerti teman-teman kita?

Mari kita renungkan. Siapa yang akan memulai semua itu kalau bukan kita? Orang lainkah? Haruskah kita menunggu orang itu, jika kita dapat melakukannya?

Ingin mempunyai teman yang setia? Jadilah teman yang setia terlebih dahulu bagi teman anda. Ingin mempunyai teman yang mengerti anda? Jadilah teman yang mengerti mereka terlebih dahulu.

Jika dapat kita lakukan hari ini, lalu mengapa harus besok? Seorang teman sejati sulit dicari. Maka jadilah teman sejati bagi temanmu, maka kamu akan menemukan teman sejati itu.

Seorang teman sejati takkan lenyap karena waktu, takkan lenyap karena jarak, takkan lenyap walau kita berubah. Teman sejati selalu setia dan melakukan semua untuk kebaikan kita. Alangkah senangnya mempunyai teman seperti itu.

Apakah kita hanya mau menerima itu? Lantas siapa yang memberi jika semua orang berpikir seperti itu? Alangkah baiknya dan sudah seharusnya bagi kita untuk memberi.

Mungkin kita terpisah oleh ribuan mil lautan. Apa yang dapat kita lakukan bagi teman kita? Berdoalah bagi mereka.

Jadilah seorang teman sejati, maka kamu akan mendapatkan teman sejatimu. :D


TEMAN SEJATI ADALAH ALLAH YANG MENGINGINKAN SEMUA KEBAIKAN UNTUK HAMBA-HAMBANYA

Allah memberikan banyak berkah bagi hamba-hamba-Nya dan menciptakan kehidupan di bumi ini sebagai tahapan ujian bagi mereka. Setiap ketentuan akan mereka butuhkan, dan seperti, telah disiapkan untuk mereka jauh sebelum manusia bahkan diciptakan. Udara yang mereka hirup, burung-burung yang terbang di langit (masing-masing lebih indah daripada yang lain), tanaman yang tumbuh begitu cantik dan dalam keragaman yang tak terhitung jumlahnya, bunga-bunga yang mekar yang sangat indah, unik dan membawa kegunaan, orang-orang yang mereka cintai, yang paling cantik dan lucu, Ciptaan Allah yang membuat hati mereka menjadi sangat bahagia, sebuah sistem keseimbangan yang sempurna, dan banyak makhluk yang lebih spesifik, diciptakan oleh Allah hanya untuk diri-Nya.

Manusia menemukan segala sesuatu yang mereka butuhkan telah disiapkan ketika mereka memulai kehidupan ini. Mereka semua diberikan berkah dengan begitu banyak kenikmatan. Semuanya sesuai dengan ukuran mereka dan kondisi kehidupannya. Buah-buahan, makanan, dan bahkan seluruh dunia, dengan setiap perinciannya, sangat sesuai untuk kondisi kehidupan manusia. Namun, manusia hampir tak pernah menunjukkan upaya untuk mendapatkan ini. Mereka dihadapkan dengan keseimbangan yang sangat baik dan harmonis. Semua ini diciptakan oleh Allah sampai detail terkecil. Selain itu, untuk kehidupan di bumi, yang merupakan ujian ini, Allah mengirimkan kitab suci melalui nabi-Nya yang berisi segala sesuatu di dalamnya yang di jadikan sebagai pedoman bagi hamba-hamba-Nya. Kitab suci ini mengandung setiap permasalahan yang menjadi acuan bagi manusia dan yang secara jelas menjelaskan cara mencapainya kepada Allah: "... Tiadalah Kami alpakan sesuatu apapun di dalam Al-Kitab, kemudian kepada Rabblah mereka dihimpunkan. (QS. 6:38)

Allah menurunkan panduan ini, yaitu kitab suci, untuk membedakan yang benar dan salah, yang menggambarkan perilaku yang sesuai dengan kemauan Allah, yang penuh hikmah, dan yang benar-benar menjelaskan setiap masalah yang perlu diketahui:

Alif, laam raa.(Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Rabb mereka, (yaitu) menuju jalan Rabb Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS. 14:1)

Untuk manusia yang mengetahui bahwa semua telah dipersiapkan dengan rincian yang paling komprehensif, itu adalah tugas mereka untuk hidup sesuai dengan tuntunan moral Al Quran dan berdasarkan atas perintah Allah dan nilai-nilai yang Allah berikan. Sebagai hamba yang berpaling kepada Allah, dimana Allah adalah Teman sejatinya dan untuk siapa Dia menciptakan detail-detail yang paling indah dengan kebijaksanaan-Nya yang tak ada habisnya, adalah penting untuk membentuk hidupnya sesuai dengan tuntunan Allah, yang menjadi Pelindungnya. hanyalah Allah, yang disukai, yang harus diingat, yang ditinggikan, yang bisa dipercaya, yang paling Terpuji, dan yang menjadi Teman sejati mereka karena Dia telah menganugerahkan semuanya kepada manusia bahkan sebelum manusia mengetahuinya. Allah adalah satu-satunya Pelindung bagi mereka yang tahu bahwa Allah merupakan satu-satunya Teman, yang menjadi tempat berlindung dalam kekuasaan dan kekuatanNya, dan yang percaya kepada kebijaksanaan-Nya yang maha Tinggi serta RahmatNya.



Seseorang yang tahu bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah baik, mempunyai manfaat, dan sebagai tanda- tanda dari kebijaksanaannya yang maha tinggi, hanya akan percaya kepada TuhanNya dan hanya akan berlindung kepadaNya. Oleh karena itu, dunia ini hanyalah dibuat sebagai tahapan ujian, salah satu ciri mendasar dari seorang beriman yaitu harus beriman kepada Allah. Iman kepada Allah adalah kepercayaan seseorang kepada Allah dan menerima Dia sebagai wakil kepercayaan-Nya. Ini adalah syarat bagi keImanan yaitu untuk memiliki kepercayaan yang mendalam kepada Allah jika seorang muslim mengakui bahwa setiap saat dan setiap peristiwa dimana ia berurusan telah diatur oleh Allah. Itu adalah salah satu sifat yang paling penting dari iman – yaitu untuk menunjukkan ketundukan kepada Allah yang menciptakan manusia ketika mereka tidak mempunyai apa-apa dan yang memberikan kepada sekeliling manusia dengan berkah-Nya di manapun. Tidak ada yang lain yang dapat diterima sebagai wakil selain Allah yang menciptakan kebaikan dengan ketetapan dan tuntunan moral yang baik yang takkan ada habisnya. Oleh karena itu, Allah adalah satu-satunya yang dapat diberikan kepercayaan bagi seorang Muslim yang hidup sesuai dengan tuntunan nilai-nilai Al Quran. Perintah Allah : "dan bertaqwalah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara. (QS. 33:3)


Minggu, 20 Juni 2010

puisi cinta

Seorang Penyair

Apa yang dapat diberikan seorang penyair ?
Saat tak ada sesuatu yang dapat mengilhami
Ketika realita tak cukup untuk menginspirasi
Matikah ia…. bersama syair-syair lama yang t’lah lapuk
dan kehilangan pembaca ?

Apa yang harus dilakukan seorang penyair ?
Saat kosong memenuhi imaji
Saat sendiri juga tak cukup berikan ruang untuk kehadiran satu puisi
Tak pantas lagikah ia… tetap disebut penyair walaupun tak lagi mampu
untuk tetap bersyair ?

Setelah lama tidak menulis satu pun puisi, satu tulisan di atas adalah sebuah curahan hati dari saya tentang keadaan yang terjadi di sekian waktu ini. Oh ya, hari ini saya juga menulis 2 puisi baru dimana salah satunya adalah puisi valentine untuk menyambut hari kasih sayang yang udah semakin dekat ini. Kedua puisi baru tersebut saya letakkan di MunajatCinta.com.


Rindu Puisi

Aku tak pernah berlari meninggalkanmu !
Melangkah menjauhi pun tak pernah terlintas
Aku masih disini…. Aku masih ada…
Namun sebait pun kini tak sempat lagi kubuat

Setiap hari kuhanya bisa berkata pada hati
Besok mungkin dapat kuluangkan waktu lagi
Tuk menulis tentang hati…
Dalam sebentuk puisi

Nyatanya aku tak pernah sempat
Ragaku s’lalu saja terlebih dahulu penat
Sehingga asa dan rasa tak pernah sempat
Dapatkan waktu yang tepat untuk puisi-puisi baru kubuat

Hingga sekali lagi di pagi ini
Kerinduan pada puisi kembali menjadi
Curahan hatiku dalam sebentuk puisi
Semoga esok aku bisa segera kembali


Letih

Letih… ku berdiri di bawah terik mentari
Semenjak engkau melangkah menjauh pergi
Hingga rambut ini mulai memutih
Masih… tak kutemui engkau kembali

Letih… hanya saja raga ini b’lumlah mati
Hingga jiwa terus saja meminta tuk menunggumu disini
Sampai engkau hadir…
Sampai larut penantian menjadi bagian dari takdir

Puisi Cinta

Meski sejenak bertemu, aku bahagia bisa kembali melihatmu
Di batas-batas kerinduan dan kehampaan tak terasa airmata menetes di pipiku

Hati yang mati suri, tiba-tiba terjaga dan berkata bahwa sesungguhnya rasa masih ada
Baru kumengerti bahwa rasa tak pernah pergi dan sepertinya takkan terganti

Sekeras apapun kumencoba, selemah apapun daya tuk mengingatnya
Hati miliki pilihannya sendiri yang tak bisa diatur oleh akal

Kukira aku sudah berhenti berharap di sekian waktu yang lalu
Kukira aku tak punya lagi hasrat untuk bertemu
Kukira… aku takkan lagi melihatmu seindah seperti dulu
Hingga kemarin aku tahu bahwa segalanya tak ada yang berubah
Hanya setumpuk perkiraanku saja yang salah

I used to think that I could not go on
And life was nothing but an awful song
But now I know the meaning of true love
I'm leaning on the everlasting arms


If I can see it, then I can do it
If I just believe it, there's nothing to it
I believe I can fly
I believe I can touch the sky
I think about it every night and day
Spared my wings and fly away
I believe I can soar
I see me running through that open door
I believe I can fly
I believe I can fly
I believe I can fly

See I was on the verge of breaking down
Sometimes silence, it can seem so loud
There are miracles in life I must achieve
Sunny Hiiii



But first I know it starts inside of me


puisi cinta

cerpen lucu


Hari ini aku mengajak Reni pergi ke Dufan.Beruntung karena hari ini kami sama-sama lagi libur.
"Ngapain sich ke Dufan?"Tanyanya penasaran.
"Ada aja!"

Dengan berbekal skuter vespa Klasik aku berangkat menjemput Reni.Sampai di depan rumahnya sudah ada si Botak,si satpam penjaga rumah Reni.Mendenganr suara vespa bututku dia menoleh dan melihat ke luar pagar.Aku melambaikan tangan, tapi...
"Woi! ngapain kamu ke sini lagi hah?"
"Yeee rahsia dong! yang pasti bukan mau nemuin kamu!"
"Non Reni lagi nggak..."
"Tittutituutitut"Ah! HPku berbunyi.
"Ya Halo!"
"Halo Fer gue udah liat loe di depan.Gue turun Ya!"
"Sip dah!"
Aku kembali melongok si Botak.
"Hmm.. nggak apa?Nggak ngereken awakmu ha?,Hahaha.."
Ah senangya bisa ngajak mantaku jalan-jalan.Ya! Reni sebenarnya adalah mantanku,sekitar dua minggu yang lalu kami putus.Tapi kami masih sering SMS-an.Boleh dikata aku masih ada rasa pada dia,setiap kali aku melihat dan mendengar apapun yang berkaitan dengan kenanganku saaat jadian aku jadi membayangkan wajahnya.

Sampai di Dufan aku segera membeli dua tiket,seketika aku langsung menggandeng tanganya.
"Eh!"Dia kaget melihat aku menggandeng tanganya.
"M,mmaaf ya?"Kataku menyadari kekeliruanku,hah..lagi-lagi aku ingat saat masih jadian sama dia aku serinngg banget nggandeng tanganya.Dia tampak malu-malu,kulihat pipinya merah merona.Aku tersenyum dan meliriknya sambil terus berjalan. Aneka permainan kami coba.Dan bagian terfaforitku adalah Roller coaster,tapi aku simpan wahana itu untuk terakhir sajalah .aku belum juga berani mengungkapkan niatku yang sebenarnya mengajaknya datang ke Dufan.Aku datang ke sini sengaja untuk mengungkapkan perasaanku yang masih mencintainya,namun tampaknya ini lebih sulit dari yang kubayangkan.Tapi aku sudah bertekad ditaman ini aku harus balikan sama dia lagi,kalo sampai gagal hah mending gak usah idup aja deh!.

Sekarang hampir semua wahana sudah kami coba.Aku tegang bukan main,ya Tuhan! kapan aku engkau beri kekuatan untuk mengungkapkan kata hatiku.Keringat bercucuran membasahi tubuhku.
"Lho Fer kamu sakit?"Tanya Reni sambil memegang tanganku.
"Eh nggak apa-apa kok"Kilahku.
Hah... aku sudah pasrah mungkin perasaan ini nggak akan kuungkapkan,dan kan kubiarkan Reni Pergi berlalu untuk seamanya. Roler Coaster! ya permainan Favoritku sekaligus yang terakhir akan kami naiki berdua.Sebenarnya Reni nggak mau menaiki wahana ini tapi aku memaksanya dan akhirnya ia luluh juga.Kami duduk berdampingan,dia tampak gelisah,dan tanpa sadar ia memegang erat tanganku.Entah apa yang terjadi saat roler coaster mulai berjalan,tiba-tiba....
"Ren aku masih cinta sama kamu!"Kataku polos,Reni tampak terkejut dan kaget.
"CuupP!"Aku juga langsung saja mencium pipinya.Ia tercengang dan tak bicara sepatah katapun,mungkin ia shock dan kaget.
"JJLLLEEESSS!!"Roler Coaster mulai berjalan naik."Ren maukan kamu jadi pacarku lagi?"Tanyaku
"IYYAAAAAAAAAAAAA!!!"Jawabnya keras-keras saat kereta meluncur ke bawah."JLEEEESSSSSS!!"Kami saling menggenggam tangan,hingga perjalanan roler coaster cinta kami berakhir.
http://cerpen.net/cerpen-cinta/bintang-bintang-di-ultah-getha.html
"Sahabat baik itu seperti bintang, kau tidak selalu melihatnya tapi kau tahu di ada di sana" (Kutipan dari monitor warnet Kurnia, Pancing, 2002)

Semua tamu sudah hampir selesai menyanyikan “Zum Geburtstag”. Getha bersiap memamerkan gaya tiup andalannya. Wuensche sudah sejak tadi malam dilafalkan. Tiup lilin..tiup lilin..Wuesnche pun dilafalkan sebelum meniup. Semoga tahun depan dia dan Arman sudah jadian.

Setelahnya Getha membuka mata. “Saatnya menikmati kue. Aku sudah memanggang kue tart apel. Silahkan, kita menyanyi sambil mendengarkan Arman memainkan gitar. Bisa lagu Peter Maffay yang pertama, Arman? Aku sudah sediakan tart buah untuk kau bawa pulang” Brigitte mengumumkan acara berikut. Getha memandang penuh senyum arti pada host mothernya itu.

Kikuk, bahagia, jengah, bercampur satu seperti hidangan gado-gado yang spesial disiapkannya hari ini. Sambil mengenalkan salat ala Indonesia itu kepada tamu-tamu, matanya mencuri-curi pandang pada Arman. Lelaki itu tengah menyanyikan lagu “Sinanggar Tullo”. Lengkap dengan tor-tornya. Anak-anak antusias mengikuti gerakan tangan dan kaki Arman yang bergeser-geser di lantai kayu. Stephan merekam momen.

Terdengar sendok yang dipukulkan tiga kali ke gelas. “Silahkan Arman untuk memainkan gitarnya. Kami sudah tak sabar menunggu” Itu Oma Hilda. Di usia yang menapak senja, antusiasmenya belum memudar.

Arman mengambil tempat di bangku yang diulurkan Opa. Gitar tua milik Stephan disetemnya lebih dulu. Sedikit-sedikit dia memutar kepala gitar, mencari nada yang pas dengan solmisasi. Setelah merasa cukup, dia berdehem, mempersiapkan salam pembuka sebelum intro dipetik.

“Hari ini seluruh bintang berbaris untuk Getha. Semuanya bersinar terang. Kerlipnya memberimu kecupan, menemanimu di setiap sudut mimpimu. Semoga kelak mimpi-mimpimu jadi nyata, menghadirkan cahaya di kelamnya malam“

Tepuk tangan memenuhi ruang. Puisi itu diucapkan Arman dengan sempurna. Dalam bahasa Jerman yang sempurna. Semua memandanginya kagum. Kalimat-kalimat tadi bukan hanya diterjemahkan Arman patah demi kata tetapi telah menyentuh sisi keindahan sebuah puisi.

Getha menunduk, berusaha menenangkan debur di dada yang semakin mengencang. Beruntung benar menemukan Arman lewat sebuah kata di mesin pencari internet. Chatting lewat messenger yang lalu semakin akrab lewat jejaring sosial. Sengaja memilih Bremen bukan karena segala rekomendasi yang disodorkan Arman. Pertimbangan Getha justru lebih kepada inginnya berada dekat dengan lelaki Batak Karo itu.

„In deinem Augen steht so vieles was ich hab…“ Bait pertama lagu Arman menghadirkan kerinduan. Petikan senarnya membuai. Semua tamu sedang menikmati. Opa dan Opa mengangguk-anggukkan kepala. Stephan dan Bridgette saling menatap penuh arti. Bahkan anak-anak yang duduk di lantai kayu tersenyum. Semua indah. Sungguh sempurna hari ini untuk sebuah ulang tahun pertama di negeri orang. Ketika bait telah usai didendangkan, dan melodi berhenti dimainkan, tepuk tangan gemuruh. Tetapi pesta masih belum usai. Kue-kue diedarkan, minuman dituangkan. Kado-kado menumpuk di atas meja.

** Getha sengaja berlambat-lambat jalan. Tadi dia turun dua halte sebelum simpang. Sengaja. Menyusuri taman kecil di belakang sebuah Gymnasium, dia memperhatikan sepasang muda-mudi di bangku kayu tanpa sandaran. Si cowok berkulit legam. Berambut gimbal. Sedang menyanyikan sepotong lagu entah dari bahasa apa.

Tapi mendengar kata-kata je dilagukan beberapa kali, kemungkinan itu bahasa Prancis. Cowok itu tengah membelai rambut pirang ceweknya yang menyandarkan kepala di pundak si cowok. Anak gadis yang sepertinya belum lagi tamat sekolahnya itu punya tindik di mana-mana. Tak bisa menahan, Getha menghitung cepat. Di telinga masing-masing sepasang. Di hidung di masing-masing lobang. Di lidah satu.

Di perut sepasang. Syal mirip tudung kepala yang dikenakan Yasser Arafat yang menurut Getha lebih pas seperti lap tangan atau lap piring milik ibunya di Siantar melilit leher kedua sejoli itu. Jeans robek-robek, dan mantel hitam bergaya Gothik. Anak muda zaman sekarang.

Getha mulai berlari-lari kecil. Sudah lama sekali tidak berolahraga di alam terbuka. Udara Juni segar begini seharusnya bisa ia hirup lebih banyak.

Bunga-bunga yang muncul seperti begitu saja di tanah seharusnya lebih banyak lagi dia pandangi kecantikannya. Bunga-bunga apel yang mekar di halaman-halaman setiap rumah penduduk semestinya lebih sering lagi dia amat-amati. Agar ketika panen tiba ia tahu bel mana yang akan ditekannya, berakrab ria dengan si pemilik. Memuji apel-apel itu.

Lalu di akhir percakapan tanpa tema memohon izin memetiki buah kegemarannya itu. Agustus nanti bunga itu akan berbuah. Buah-buahnya tahun lalu begitu lebat, begitu ranum. Merah dan besarnya menggoda. Buah-buah itu bergelantungan rendah sampai ke tanah. Sebagai taman yang populer, Vahrerpark disukai oleh para pelari joging, pemain in line skate, atau mereka yang sekedar ingin berjalan santai.

Getha sudah sampai di tikungan di depan tempat disediakannya arena bermain untuk anak-anak. Keringat sudah mengucur di wajah. Ketiaknya pun sudah basah. Menoleh untuk mencari bangku kosong, nihil. Akhirnya memutuskan duduk di lapangan rumput. Bangku kayu terdekat diduduki sepasang opa oma. Si Oma merajut syal. Jemarinya lentur mengaitkan jarum ke benang. Si Opa menyanyikan sebuah lagu.

Lengannya melingkari pundak si oma. Merupakan pemandangan yang bikin iri melihat sepasang muda-mudi berkasih-kasihan, tetapi melihat pemandangan orang tua yang begitu mesra adalah sesuatu yang akan kau beri nilai eins. Sempurna. Tetapi lagu si Opa itu..Getha tercenung. Lagu yang sama dimainkan Arman lima tahun lalu.

Sebuah kebetulan yang pas. Tapi mengapa harus hari ini? Saat bintang-bintang terlihat berserakan..tak lagi rapi berbaris untuk dia.. Saat kerlip bintang sembunyi di balik mendung..saat mimpi-mimpi perlahan dilepasnya? Dan kelam malam sudah biasa dia tatap tanpa peduli cahaya ada atau tidak di sana? **

Bremer Ökumenisches Wohnheim tinggal dua puluh langkah lagi saja. Gerbang masuk asrama tak lain adalah rimbunan cemara setinggi kepala orang dewasa ukuran Eropa. Getha memindahkan tali tas ke pundak kanan.

Brigitte tadi memenuhi tas coklat kumalnya dengan Nutella. Selai coklat favoritnya. Sekaleng Marmelade (selai strawberry) buatan Oma Hilda sendiri dan beberapa lembar Schinken (sosis bundar tipis dari daging babi). Kau harus makan banyak-banyak, jangan sampai kelaparan, begitu tadi pesan Brigitte setelah menghadiahkan sebuket peony segar.

Bunga yang hampir menjebol air mata yang menggantung. Dengan tulusnya host mothernya itu mengecup kiri kanan pipinya. Anak-anak pun turut menyalamkan kado-kado mereka. Semuanya berupa Gutschein (kupon) Mirco: Kupon seminggu penuh. Janji tidak akan mengambil Cornflakes diam-diam dari atas lemari. Janji tidak ada Müsli (seral kering) berserakan di lantai. Daniel: Kupon enam hari penuh. Janji tidak akan sengaja menumpahkan susu di atas meja dan memanggil Cody untuk menjilatinya. Alex belum bisa membuat kupon. Bayi berusia sepuluh bulan itu tadi menepuk-nepukkan tangannya melihat Getha sepanjang hari. Tidak biasanya dia begitu.

Baru sadar dari melamun, Getha belok kiri, tergesa. Memasukkan 50 cent ke kereta dorong, lalu menariknya lepas. Setengah berlari dia ke lemari pendingin tempat daging-daging segar disimpan. Duh, Gott! Tidak ada waktu lagi untuk memasak.

Selain tidak ada ide mau masak apa, dia sudah begitu letih. Tapi pasti Olin dan Chika menuntut sesuatu di malam istimewa ini, kan. Simpanannya bulan ini sudah habis, ditransfer untuk biaya sekolah adiknya di Medan.

Ini bukan Medan, tempat kau bisa mentraktir dua orang teman cukup dengan dua puluh ribu rupiah, setidaknya sekedar makan bakso. Ini Bremen, makanan termurah di Restoran Asia saja menghabiskan paling sedikit lima puluh ribu rupiah untuk satu porsi. Getha mendorong kereta belanja ke rak buah. Tiga potong pir, sekaleng nanas potong, sekaleng jeruk mandarin, satu melon bulat segar, pepaya mengkal, timun untuk diserut. Cukup. Kereta didorongnya lagi.

Semangkuk besar yoghurt. Sebotol sirup strawberry..apalagi ya, pikir Getha sambil melirik Seiko di pergelangan tangan. Sudah hampir pukul tujuh. Waktunya makan malam. Antrian di kasir memanjang sampai ke lorong tempat rak-rak berada. “Permisi..hari ini ulang tahunku dan mesti buru-buru pulang ke rumah. Bisa aku duluan?” Permohonan itu ia ulang kepada sekurangnya dua puluh pembeli. Empat di antaranya menggerutu jengkel, walau akhirnya membiarkannya lewat. Lainnya, orang-orang tua, menyilakan dengan ramah. Malah sempat-sempatnya mengucapkan “Herzlichen Glückwünsch!”. Berhenti di pintu masuk asrama, Getha menghentikan langkah.

Tas kain belanjaan dia letakkan di lantai. Tangannya merogoh-rogoh jins belakang, mencari kunci. Tidak ada. Cemas. Lalu sadar kalau kunci itu tergantung di lehernya bersama Handy yang entah kenapa sampai malam ini tidak menampilkan panggilan atau sms dari Indonesia. Bukankah Indonesia memiliki waktu yang lebih cepat dari Jerman?

Delapan Juni hanya akan tinggal lima jam lagi berlalu. Seharusnya Arman kan sudah meneleponnya dari tadi? Kunci kamar yang merangkap kunci kotak suratnya dimasukkan Getha buru-buru. Ada tiga surat di sana. Dari pengirimnya Getha sudah bisa menebak isi surat-surat itu. Satu dari T-Mobile, tagihan telepon. Kedua dari AOK, asuransi menyebalkan ini, yang cukup menguras tabungannya. Ketiga dari Stadtbibliothek (perpustakaan daerah). Ampuuun! Pasti surat denda.

Baru ingat ada lima buku yang kira-kira tenggat waktunya sudah lebih dua minggu. Misst!! Dia sudah berubah jadi pikun sejak kepergian Arman. Tangga kayu berderak-derik saat Getha naik. Tiba di lorong lantai satu, Getha mengetuk-ngetuk kaca jendela kamar Olin, yang letaknya pas di sisi tangga. “Oliiin!Oliiin!” Tidak ada jawaban. Anak itu biasanya memutar tape keras-keras sampai berkelahi dengan tetangga lain.

Tapi kamarnya sepi. Tidak ada suara. “Oliiiin!” Jendela kamar Olin tertutup. Pisau besar bergagang perak ada di pinggir jendela. Khasnya si Olin. Anak itu memang nyentrik. Tanda kalau dia ada di rumah ya itu, pisau itu. Kalau dia pergi pisau itu biasanya kembali ke rak di dapur.

Getha menarik nafas. Kalau hari ini si Olin dan Chika berencana mengerjainya, jelas-jelas itu tidak akan berhasil! Dia akan memasang tampang sewot seminggu penuh, sampai keduanya insaf tidak semua ultah berkesan dirayakan dengan keusilan. Tiba di lantai dua, Getha memutuskan masuk ke dapur lebih dulu. Sebab, kalau dia duluan masuk kamar, yang dikerjakannya duluan adalah menendang kets sampai lepas, membiarkannya teronggok di balik pintu. Membuka kaca lebar-lebar, menyilakan angin sejuk masuk. Lalu menyalakan laptop. Join ke Facebook.

Ke YM. Lebih parah lagi, masuk Skype untuk nelepon ke Indonesia. Dan rencananya untuk bikin yoghurt malam ini akan terlupakan begitu saja. Dapur kosong. Bagus. Tapi joroknya minta ampun. Tulang-tulang entah dari daging apa berserakan di bak cuci piring. Pasti ini orang si Balga Ulu, geram Getha. Di atas meja kulit bombay berserakan. Saos-saos berceceran menempel di kompor. Getha membuka lemari miliknya.

Mengambil peralatan yang dia butuhkan, mengunci lemari lalu pergi belok ke kanan lorong. Dia akan memakai dapur Chika saja. Kebanyakan penghuni di sepanjang lorong kamar Chika adalah orang-orang Rusia. Mereka biasanya cuma memanaskan sup di microwave. Olin cerita dapur di lorong Chika itu tidak butuh kerja ekstra untuk membersihkannya. Cuma dilap-lap saja. Beda dengan dapur di lorongnya.

Olin cerita dapur itu harus digosok-gosok, ditambahkan pembersih ekstra dan dia selalu mengomel tiap usai kerja membersihkan dapur itu. Dapur di lorong Chika kosong. Getha bekerja cepat. Melon dikupasnya, dipotong-potong kecil. Buah-buah kalengan lain tinggal dituang saja ke mangkuk. Yoghurt masuk. Sirup. Sedikit lagi gula. Dia pencinta rasa manis. Peduli amat kalau Chika dan Olin protes kemanisan. Kan malam ini miliknya? Dari dapur, Getha melihat tirai di kamar Chika tertutup.

Kontras dengan Olin, jendela kamar Chika dijejali roman-roman dari Verschenkmarkt Oldenburg. Tidak ada kutu buku yang lebih ganas membaca yang dikenal Getha selain Chika. Anak itu bisa kenyang dengan melahap halaman lewat halaman dan melupakan jam makan. Tissu- tissu berserakan di karpet kalau dia membaca roman sedih. Simpati yang berlebih.

Roman-roman yang misalkan tokohnya ditinggal kawin, ditinggal mati, atau ditinggal kabur. Tapi tirai itu tertutup. Getha melapisi mangkuk yang sekarang sudah penuh dengan plastik bening. Benar, tidak ada lalat di dapur Jerman. Tapi tangan-tangan jahil selalu ada di asrama mahasiswa.

“Chika….Chikaaaa”Getha menggedor-gedor pintu bernomor 40. Tidak ada jawaban. Hem, sekarang berkomplot orang ini berdua ya mengerjai, pikir Getha. Baiklah. Mangkuk dan peralatan dia bawa ke kamarnya. Yoghurt buah dia masukkan ke kulkas kecil. Kulkasnya cuma berisi telur, satu pakung roti tawar hitam yang tinggal separuh, dan pisang yang sudah menghitam kulitnya. Laptop masih menyala. Sengaja tadi ditinggalkannya begitu.

Sudut kiri layar memunculkan informasi kalau koneksi internet sedang terganggung. Typisch Wohnheim. Padahal di natal lalu mereka sudah protes atas kenaikan sewa kamar yang belum diikuti dengan fasilitas memadai, terpenting di antaranya ialah internet. Getha menarik napas dalam-dalam.

Apakah hari yang berkesan ini akan berlalu begitu saja? Ini ulang tahun kelima di negeri orang. Negeri yang katanya menjadi surga untuk mahasiswa. Negeri di mana engkau akan dihargai sepantas dengan seberapa encer otakmu. Bertahun-tahun lalu Getha mengguratkan mimpi-mimpinya.

Tiap malam dia memuja juga memuji sembari menatap malam yang dipenuhi bintang-bintang. Mimpi-mimpi itu menemani tiap kerja kerasnya. Enggan melewatkan waktu dengan merenung, Getha keluar dari kamar. Dia ogah mencari atau menelpon dua temannya itu. Biar saja mereka yang mendapatkan dia. Ruang klub di lorongnya terkunci. Suara ribut-ribut kedengaran dari dalam. Komplotan Balga Ulu. Getha berjalan lurus ke ruang klub lorongnya Chika. Tidak terkunci. Tapi begitu pintu terbuka, sekelompok mahasiswa berkulit putih, besar dan seram menonton televisi. Dia malas turun ke bawah, ke lorongnya Olin.

Lorongnya Olin penuh dengan mahasiswa bermata sipit, yang biasanya menghabiskan setiap malam bersama-sama, menyantap makanan yang telah dimasak bersama-sama sebelumnya. Bicara mereka ribut, ramai sekali. Dan biasanya si Olin pun malas masuk ke ruang klub itu sebab penghuni selorongnya cuma mau berbahasa Cina saja. Jadi Getha naik ke lantai tiga.

Terus naik lagi. Mereka punya balkon di atas tempat menjemur pakaian. Ada gazebo di situ, dia ingin menengok malam. Mungkin ada bintang-bintang yang akan jadi temannya melamun. Si Olin barangkali belum pulang dari Oldenburg. Shiftnya hari ini seharusnya sudah memungkinkan dia pulang.

Tapi si Olin suka disuruh-suruh sama bosnya untuk bertahan lebih lama. Chika mungkin belum pulang dari Hamburg. Kali saja tertahan di stasiun, atau kereta menuju Bremen terlambat datang. Gazebo kosong. Getha pergi ke pinggiran pagar besi. Senja telah menjauh. Burung-burung sudah berhenti berkicau.

Tapi lembayung masih memantul di langit. Sedang apa Arman sekarang di Indo, tanya Getha tak henti di pikirannya. Mungkin dia sudah menemukan yang lain. Mungkin dia tidak akan kuat dengan long distance sejauh ini. Getha tidak menyalahkan Arman atas keputusannya untuk balik ke Indonesia.

Dia satu-satunya putra yang dimiliki ayahnya. Ibunya sudah lama berpulang. Tapi dia kekurangan bahan bakar saja. Tidak ada lagi yang memompa semangat. Menyuntikkan motivasi. Menemani saat sepi. Aroma speck dan kopi menghambur wangi di udara malam yang lembut. Mengacaukan lamunan Getha. Siapa pula yang buat kopi malam-malam begini? Masih memandangi langit yang belum memunculkan bintang, Getha mengendus aroma lain yang kali ini tidak asing. Gulai ayam! Rasa lapar tiba-tiba menyergapnya.

Ah, mungkin aku terlalu jauh berangan, sampai mencium yang bukan-bukan, pikirnya. Gimana kalau melamun sedikit lagi saja, baru nanti menggoreng telur untuk disantap bersama nasi putih yang semoga saja belum basi. Dia lupa memindahkan dari rice cooker ke kulkas. Pelajaran-pelajaran yang semakin sukar dimengerti di kampus, membuat Getha berputar-putar di antara bimbang dan ragu. Saran host mothernya untuk menukar jurusan masih dipendingnya sampai semester depan. Ada aroma lain lewat di depan hidungnya. Jelas sekali. Aroma apa ini..Getha berbalik dan ingin turun ke dapur bawah mencari tahu siapa gerangan yang masak.

Cuma ada dia, Chika dan Olin dari Indonesia di asrama. Sudah ada Olin dan Chika di bawah gazebo. Keduanya sibuk mengatur makanan yang hampir tak muat di meja kayu bundar. Entah sejak kapan mereka tiba. “Dari mana kalian?”Getha menghambur ke bawah gazebo. „Dari tadi di sini. Minjam dapur orang atas“ Chika sibuk menuang wedang jahe ke gelas-gelas bergagang tinggi. „Gelas siapa ini?“ Getha tahu mereka tidak punya peralatan sebagus itu. „Minjam sama Pavanowsky. Kalau dia tidak mau minjamkan, aku akan berganti sama dia untuk bersihin dapur lorong kakak yang ajubilah kotornya itu“ Olin memindahkan perkedel dari penggorengan ke piring-piring ceper. „Kalian berdua yang masak ini?

Bukannya kalian kerja?“Getha tak mengerti. Makanan sebanyak ini mau dihabiskan bertiga? Tiga hari juga pasti masih lebih. „Engga. Kami bohong. Begitu kau pergi tadi pagi, kami langsung belanja, dan beres-beres. Mach doch Spaß kan Olin?“ Chika membentangkan karpet Persia yang entah dari siapa lagi dipinjam, mengalasinya dengan selembar selimut tipis, dan mengatur bantal-bantal yang kemungkinan besar dilarikan sementara dari Wohnzimmer.

„Kita mau ngapain?“Getha mulai membantu Olin yang mulai menyalakan laptop. Dia menjulurkan kabel sampai menyentuh stop kontak. „Diam saja di situ dan nikmati“ Chika mengeluarkan kue dari kotak. Menaruhnya ke pinggan besar, menancapkan entah berapa puluh lilin. „Hei, umurku belum sebanyak itu!“ protes Getha. „Hahaha…“ Chika dan Olin tertawa. Lepas. Getha mulai merasa nyaman mendengar tawa mereka. Sepertinya hari ini akan berakhir dengan indah. “Kalian menghabiskan berapa untuk ini semua?” Baik Chika dan Olin bergumam tak jelas. “Sibuk kali pun kakak ini. Diperhatikan, protes. Ga diperhatikan, ngambek.”

Olin sekarang menaburkan bawang goreng di atas masakan-masakan berkuah santan kental. “Alamak. Ada rendang?”Getha terpaku. Cekikikan kembali Chika dan Olin. “Jangan ge-er dulu. Ga sampai budget kami beli daging sapi. Itu cuma kentang rebus dibumbui rendang. Ide si Olin, katanya biar kau ga pala tarhirim. Seharusnya sih ayamnya yang direndang, tapi karena aku lebih suka gulai, dan sudah satu musim penuh ga makan gulai, kami gulai saja. Hehehe. Ambil yoghurtmu napa Geth. Biar pesta kita mulai.

» « Kok tahu aku bikin yoghurt ? « « Kami mengintipmu dari balik rak tadi di Aldi. Lilinnya kelupaan jadi tadi kami belanja lagi. Saking seriusnya kau tak lihat kami, kan?’ Getha buru-buru menuruni tangga. Ya ampun..yang dua itu.. Ketika Getha buru-buru lagi naik, tak sabar untuk menunggu pesta dimulai, segalanya sudah siap. Lilin-lilin di atas kue sudah menyala, juga ada lilin-lilin di atas meja. “Lilin sisa aromaterapi. Sorry Geth, baunya lavender, kamu udah ga alergi lagi kan?” “Engga. Ayo kita mulai. Sudah lapar kali aku” “Dasaaaar”berdua Chika dan Olin menimpali. Makan malam dibuka dengan doa. “ Seharusnya kakak yang berdoa”

Olin bersuara ketika mereka bertiga telah lipat tangan, tutup mata dan tunduk kepala tetapi belum ada yang memulai berdoa. Mereka itu memang berulah kalau makan bersama. Kecuali ada teman- teman lain yang datang berkunjung, biasanya mereka itu berdoa sendiri-sendiri meski makan bertiga. “Ga mau” keras kepalanya Getha kambuh. “Ya sudah kalau begitu aku saja”Chika ambil alih. ** Gelas-gelas berisi wedang jahe menggantikan posisi cangkir yang tadi diisi sari buah apel. Olin memilih kopi.

“Sudah mau meletus perutku dari tadi minum bandrek” alasannya. Piring-piring telah disingkirkan. Makanan yang kelihatannya tidak sanggup mereka habiskan sekali makan itu kini tandas. Tinggal tulang-tulang teronggok di sana.

“Kita sudah seperti komplotan Balga Ulu”Getha berkomentar. Mereka memang kerap bertengkar dengan mahasiswa-mahasiswa asal Kamerun yang tengah belajar teknik elektro di Uni Bremen itu karena seringkali tidak merapikan dapur setelah masak. Terlebih si Olin yang kerja paruh waktu di asrama di bagian kebersihan. Si Olin bahkan pernah menguber-uber satu teman si Balga Ulu karena memakai pancinya tanpa pamit. “Biar saja. Kan bukan tiap hari. Cuma tiga kali dalam setahun, saat kita tiga ultah kak”

Sementara itu Chika mengeluarkan persediaan kaset dari ranselnya. Olin merintih tak jelas membacai judul-judul itu. Bollywood. “Oh, tidak..semua persoalan hidup ini kan bisa dicari jalan keluarnya? Tapi tidak dengan joget!” Maka Getha dan Chika berkonsentrasi penuh menonton aktor idola mereka dalam My Name Is Khan. “Protes. Kenapa kita tidak potong kue tartnya dulu? Lepas itu kakak berdua bisa nonton sepuas hati. Aku bisa sambil tiduran mengisi TTS ini” “Betul juga. Biasanya orang potong kue dulu baru makan. Kita benar-benar kelaparan tadi, ya?” Chika menimpali. Bertiga mereka berdiri melingkari kue tart. Lilin-lilin telah menyala. “Tunggu dulu kak, kita nyanyi dong. Baru kak Getha ngucapin Wünschenya. Terus tiup lilin. Siap itu potong kue“ „Zum Geburtstag viel Glück. Zum Geburtstag viel Glück. Zum Geburtstag Alles Gute. Zum Geburtstag viel Glück. Horeeeee..tiup lilinnya, tiup lilinnya..“

Chika dan Olin hampir siap menyanyikan Happy Birthday versi bahasa Jerman. Getha masih menutup mata. Belum ada Wünsche yang dipersiapkan sejak tadi malam. Bukankah mimpi-mimpi telah dilepasnya satu persatu? Sekarang dia berjalan tanpa bintang-bintang yang dulu menemani sudut-sudut mimpinya. Tiup lilinnya..tiup lilinnya… Getha membuka mata. Biarkan saja. Dia akan berpura-pura saja sudah mengucapkan keinginan. Chika dan Olin kan tidak tahu menahu. Saat membuka mata itulah, Getha sempat menoleh langit. Lembayung sudah tenggelam. Gelap mulai memayungi.

Tapi kerlip di jauh sana, entah kenapa mengingatkan Getha kepada dua teman yang sekarang tengah bersorak-sorak di depannya. Kenapa sih mereka seheboh itu? Akhirnya Getha menarik nafas dalam-dalam. Si Chika ini, ngapain juga pakai acara bikin lilin banyak-banyak melewati umurnya sekarang? Jadi perlu nafas dalam, nih. Bisa ga yah semuanya padam dalam satu kali tiup? Tiup lilinnya..tiup lilinnya…ajakan itu lebih kencang. Belum ada lilin yang padam. Getha menghembus sekali lagi. Tiup lilinnya..tiup lilinnya. Sekali lagi. Dia tidak mau berhenti mencoba.

Pipinya gembung penuh udara. Sementara itu Chika dan Olin terpingkal-pingkal di atas bantal. Mudah-mudahan mereka tidak menaruh polusi di bantal itu kalau tidak mau dimarah Pavanowksy besok. Getha memandangi kue tart yang lilinnya masih menyala. ” Apa lilin-lilin ini mengejekku?”dia bertanya bingung. Chika dan Olin sudah selesai tertawa. Sekarang mereka memegangi perut yang masih bergoncang-goncang. Akhirnya Olin mengambil semua lilin itu. Mencelupkannya ke mangkuk berisi air.

Ternyata Chika menancapkan magic candle yang tak bisa padam. Getha setengah bersalto ke arah Chika. Memukul-mukul bantal ke sobatnya itu. Sementara Olin merekam momen indah ini. Di langit bintang-bintang mulai bermunculan.

Entah kenapa. Seharusnya rasi menampilkan gambar layang-layang di sana, sesuai musim.

Tapi malam ini bintang- bintang berbaris untuk Getha. Semuanya bersinar terang.

Kerlipnya memberi kecupan, menemani di sudut sebuah mimpi yang masih tersisa.

Dia telah melafalkan keinginannya tadi. Sambil mengerdip kepada bintan

kata-kata mutiara islam


Semakin Anda memahami lebih banyak tentang dunia di sekitar Anda, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup Anda.


Gairah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati.

Semakin besar “Mengapa” Anda akan semakin besar energi yang mendorong Anda untuk meraih sukses.

Mimpi tidak hanya membantu Anda berhadapan dengan kegagalan, tetapi mereka juga memotivasi Anda secara konstan.

Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

Anda bisa, jika Anda berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.

Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.

Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.

Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.

Untuk menjadi sukses, Anda harus memutuskan dengan tepat apa yang Anda inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.

Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?

Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi Anda akan menjiwai segala
gerak dan tindakan di masa datang.

Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang Anda tempuh meski tidak sepenuhnya.

Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup Anda.

Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika anda ingin sukses Anda harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa Anda kepada kesuksesan.

Jika Anda ingin menang— dalam bisnis, karir, pendidikan, olah raga, dsb— maka Anda harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.

Jika Anda ingin suatu kehidupan yang berbeda, buatlah keputusan yang berbeda juga.

Tengoklah kembali perjalanan Anda saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.

Potensial pilihan Anda begitu melimpah, keputusan Anda dapat saja merubah hidup Anda secara dramatis dalam waktu singkat.

Hanya satu motivasi yang ada, yaitu Allah. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena dan/atau untuk” Allah.

Cintailah kekasihmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi musuhmu. Dan bencilah musuhmu sekedarnya saja, siapa tahu nanti akan jadi kekasihmu. (Ali bin Abi Thalib)

Sabar

Harta yang paling menguntungkan ialah SABAR. Teman yang paling akrab adalah AMAL. Pengawal peribadi yang paling waspada adalah DIAM. Bahasa yang paling manis adalah SENYUM. Dan ibadah yang paling indah tentunya KHUSYUK.

ilmu

Pelajarilah Ilmu, karena mempelajarinya karena Allah adalah khasyah, Menuntutnya adalah ibadah, mempelajarinya adalah Tasbih, mencarinya adalah Jihad, Mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahui adalah Shadaqah, menyerahkan kepada ahlinya adalah Taqarrub. Ilmu adalah teman dekat dalam kesendirian dan sahabat dalam kesunyian. – Muadz bin Jabal Radhiyyallahu anhu

kata-kata mutiara

Cinta yang tak pernah habis untuk dibicarakan, entah berapa ribu bahkan jutaan kata-kata mutiara tentang cinta untuk diucapkan, direnungkan, dikhayalkan, namun belum tentu bisa direalisasikan. Entahlah, cinta memang aneh dan bisa diungkapkan dengan kata-kata mutiara cinta sesuai dengan situasi dan kondisi. Kumpulan kata-kata mutiara cinta dibawah ini mungkin bisa memberi inspirasi bagi anda untuk mengungkapkan betapa dalam cinta anda pada si dia.

Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan.
Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.

Bukan laut namanya jika airnya tidak berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka,
bukan kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.

Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.

Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.

Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.

Cinta pertama adalah kenangan, Cinta kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu jagalah cinta yang dianugerahkan itu
sebaik-baiknya agar ia terus mekar dan wangi sepanjang musim.

Kecewa bercinta bukan berarti dunia sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu
yang telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu
sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.

Hanya diperlukan waktu semenit untuk menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan
sehari untuk mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk melupakan seseorang.

Hidup tanpa cinta sepeeti makanan tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam sebuah percintaan, janganlah kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan.
Karena tanpa pertemua tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai diri kita
daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai
diri kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada mengubah pendirian orang lain.

Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.

Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.

Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.

Kata pujangga ; Cinta letaknya di hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.

Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.

Kamis, 17 Juni 2010

PENYAKIT TBC

Penyakit Tuberkulosis (TBC)

Penyakit TBC adalah merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa. Penyakit TBC dapat menyerang pada siapa saja tak terkecuali pria, wanita, tua, muda, kaya dan miskin serta dimana saja. Di Indonesia khususnya, Penyakit ini terus berkembang setiap tahunnya dan saat ini mencapai angka 250 juta kasus baru diantaranya 140.000 menyebabkan kematian. Bahkan Indonesia menduduki negara terbesar ketiga didunia dalam masalah penyakit TBC ini.

  • Penyebab Penyakit (TBC)

  • Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa, Bakteri ini berbentuk batang dan bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang Tahan Asam (BTA). Jenis bakteri ini pertama kali ditemukan oleh seseorang yang bernama Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, Untuk mengenang jasa beliau maka bakteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan penyakit TBCpada paru-paru pun dikenal juga sebagai Koch Pulmonum (KP).
  • Cara Penularan Penyakit TBC

  • Penularan penyakit TBC adalah melalui udara yang tercemar oleh Mikobakterium tuberkulosa yang dilepaskan/dikeluarkan oleh si penderita TBC saat batuk, dimana pada anak-anak umumnya sumber infeksi adalah berasal dari orang dewasa yang menderita TBC. Bakteri ini masuk kedalam paru-paru dan berkumpul hingga berkembang menjadi banyak (terutama pada orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah), Bahkan bakteri ini pula dapat mengalami penyebaran melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening sehingga menyebabkan terinfeksinya organ tubuh yang lain seperti otak, ginjal, saluran cerna, tulang, kelenjar getah bening dan lainnya meski yang paling banyak adalah organ paru.

    Masuknya Mikobakterium tuberkulosa kedalam organ paru menyebabkan infeksi pada paru-paru, dimana segeralah terjadi pertumbuhan koloni bakteri yang berbentuk bulat (globular). Dengan reaksi imunologis, sel-sel pada dinding paru berusaha menghambat bakteri TBC ini melalui mekanisme alamianya membentuk jaringan parut. Akibatnya bakteri TBC tersebut akan berdiam/istirahat (dormant) seperti yang tampak sebagai tuberkel pada pemeriksaan X-ray atau photo rontgen.

    Seseorang dengan kondisi daya tahan tubuh (Imun) yang baik, bentuk tuberkel ini akan tetap dormant sepanjang hidupnya. Lain hal pada orang yang memilki sistem kekebelan tubuh rendah atau kurang, bakteri ini akan mengalami perkembangbiakan sehingga tuberkel bertambah banyak. Sehingga tuberkel yang banyak ini berkumpul membentuk sebuah ruang didalam rongga paru, Ruang inilah yang nantinya menjadi sumber produksi sputum (riak/dahak). Maka orang yang rongga parunya memproduksi sputum dan didapati mikroba tuberkulosa disebut sedang mengalami pertumbuhan tuberkel dan positif terinfeksi TBC.

    Berkembangnya penyakit TBC di Indonesia ini tidak lain berkaitan dengan memburuknya kondisi sosial ekonomi, belum optimalnya fasilitas pelayanan kesehatan masyarakat, meningkatnya jumlah penduduk yang tidak mempunyai tempat tinggal dan adanya epidemi dari infeksi HIV. Hal ini juga tentunya mendapat pengaruh besar dari daya tahan tubuh yang lemah/menurun, virulensi dan jumlah kuman yang memegang peranan penting dalam terjadinya infeksi TBC.

  • Gejala Penyakit TBC

  • Gejala penyakit TBC digolongkan menjadi dua bagian, yaitu gejala umum dan gejala khusus. Sulitnya mendeteksi dan menegakkan diagnosa TBC adalah disebabkan gambaran secara klinis dari si penderita yang tidak khas, terutama pada kasus-kasus baru.

    1. Gejala umum (Sistemik)
    - Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.
    - Penurunan nafsu makan dan berat badan.
    - Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan darah).
    - Perasaan tidak enak (malaise), lemah.

    2. Gejala khusus (Khas)
    - Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai sesak.
    - Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai dengan keluhan sakit dada.
    - Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
    - Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

    Pada penderita usia anak-anak apabila tidak menimbulkan gejala, Maka TBC dapat terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa. Sekitar 30-50% anak-anak yang terjadi kontak dengan penderita TBC paru dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan – 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan pemeriksaan serologi/darah.

  • Penegakan Diagnosis pada TBC

  • Apabila seseorang dicurigai menderita atau tertular penyakit TBC, Maka ada beberapa hal pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk memeberikan diagnosa yang tepat antara lain :

    - Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.
    - Pemeriksaan fisik secara langsung.
    - Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak).
    - Pemeriksaan patologi anatomi (PA).
    - Rontgen dada (thorax photo).
    - dan Uji tuberkulin.

  • Pengobatan Penyakit TBC

  • Pengobatan bagi penderita penyakit TBC akan menjalani proses yang cukup lama, yaitu berkisar dari 6 bulan sampai 9 bulan atau bahkan bisa lebih. Penyakit TBC dapat disembuhkan secara total apabila penderita secara rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diberikan dokter dan memperbaiki daya tahan tubuhnya dengan gizi yang cukup baik.

    Selama proses pengobatan, untuk mengetahui perkembangannya yang lebih baik maka disarankan pada penderita untuk menjalani pemeriksaan baik darah, sputum, urine dan X-ray atau rontgen setiap 3 bulannya. Adapun obat-obtan yang umumnya diberikan adalah Isoniazid dan rifampin sebagai pengobatan dasar bagi penderita TBC, namun karena adanya kemungkinan resistensi dengan kedua obat tersebut maka dokter akan memutuskan memberikan tambahan obat seperti pyrazinamide dan streptomycin sulfate atau ethambutol HCL sebagai satu kesatuan yang dikenal 'Triple Drug'.

    KESMAS


    FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
    KESEHATAN

    Umum
    7. Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang yaitu :
    a. Penyebab penyakit.
    b. Manusia sebagai tuan rumah.
    c. Lingkungan hidup.
    Gangguan keseimbangan antara ke tiga faktor tersobut menyebabkan timbulnya penyakit.
    Usaha-usaha Kesehatan Masyarakat ditujukan untuk mengendalikan keseimbangan dan ke tiganya sehingga setiap warga masyarakat dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
    a. Penyebab Penyakit
    Penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
    1) Golongan exogen
    Yaitu penyebab penyakit yang terdapat di luar tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
    2) Golongan endogen
    Yaitu penyebab penyakit gang terdapat di dalam tubuh manusia yang dapat menyerang perorangan dan masyarakat.
    1) Golongan exogen
    Golongan exogen dibagi dalam
    a) Yang nyata dan hidup
    Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit, berupa bakteri, virus, rickettsia, jamur, protozoa, cacing dan sebagainya.
    b) Yang nyata tak hidup
    (1) Zat-zat kimia: racun, asam atau alkali kuat, logam dsb.
    (2) Trauma (ruda paksa)
    - Trauma elektrik : kena arus listrik.
    - Trauma mokanik : terpukul, tertabrak.
    - Trauma thermik terbakar.
    (3) Makanan kekurangan beberapa zat makanan seperti protein, vitamin atau kekurangan makanan secara keseluruhan (kelaparan).
    c) Yang abstrak
    (1) Bidang ekonomi : kemiskinan
    (2) Bidang sosial : sifat a-sosial; anti social
    (3) Bidang mental (kejiwaan) kesusahan, rasa cema, rasa takut.
    Catatan :
    - Sifat a-sosial yaitu. sifat orang yang tak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, sehingga seringkali melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat. Orang demikian biasanya dibenci masyarakat.
    - Sifat anti sosial yaitu sifat orang yang terangterangan tindakannya bertentangan dengan hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat.
    Orang-orang ini sangat merugikan masyarakat.
    2) Golongan endogen
    Penyebab penyakit golongan endogen terdiri atas komplex sifat seseorang yang dasarnya sudah ditentukan sejak lahir, yang memudahkan timbulnya penyakit-penyakit tertentu.
    Ke dalam golongan ini termasuk antara lain
    - Habitus (perawakan) misalnya habitus asthenicus yaitu perawakan yang tinggi, kurus dan berdada sernpit dikatakan mudah terserang penyakit tuberculosa.
    - Penyakit-penyakit turunan misalnya : asthma, buta warna, haemophili.
    - Faktor usia : daya tahan tubuh pada bayi, anak-anak, orang dewasa dan pada usia lanjut berbeda-beda.
    b. Manusia sebagai tuan rumah
    Berbicara tentang kesehatan, maka jelaslah manusia sebagai tuan rumah, yaitu manusia yang dihinggapi penyakit merupakan faktor yang sangat penting.
    Bila seseorang dikenai sesuatu penyebab penyakit atau: ditulari bibit penyakit, belum tentu akan menjadi sakit, karena-masih tergantung pada beberapa hal.
    Salah satu diantaranya yaitu daya tahan tubuh orang tersebut. Daya tahan tubuh yang tinggi baik jasmani, rohani maupun sosialnya dapat menghindarkan manusia dan berbagai jenis penyakit.
    Daya tahan tubuh ini dapat dipertinggi dengan :
    - Makanan yang sehat, cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
    - Vaksinasi untuk mencegah penyakit infeksi tertentu.
    - Pemeliharaan pembinaan kesempatan jasmani dengan olah raga secara teratur.
    - Cara hidup yang teratur bekerja, beristirahat, berrekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.
    - Menambah pengetahuan baik dengan menuntut ilmu dibangku sekolah, mernbaca buku-buku ilmu pengetahuan ataupun dari pengalaman-pengalaman hidup dalam masyarakat.
    - Patuh pada ajaran agama.
    Daya tahan. masyarakat tergantung pula pada daya tahan perorangan yang membentuk masyarakat tersebut. Makin tinggi daya tahan perorangannya, serta makin banyak peroraugan yang meningkatkan daya tahan tubuhnya, akan makin tinggi pulalah daya tahan masyarakat, sehingga kesehatan masyarakatnya akan lebih terjamin.
    Catatan :
    - Rekreasi adalah :
     Kegiatan manusia yang memberikan kepadanya rasa senang, puas, bahagia sehingga ia seakan-akan menjadi manusia baru yang diciptakan kembali (direkreasikan) dalam bentuk yang lebih mampu.
     Kegiatan manusia yang lain dad pada kegiatan routine, dilakukan demi kegiatan itu sendiri atas pilihan bebas dan dapat membawa manusia kepada rasa penemuan diri kembali.
    - Rekreasi tidak sarna dengan hiburan.
     Hiburan dapat membawa manusia kepada rasa lupa akan dukanya tapi belum tentu sanggup mencapai keadaan penemuan diri kembali.
    c. Lingkungan hidup
    Lingkungan hidup adalah segala sesuatu baik benda maupun keadaan yang berada di sekitar manusia, yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia dan masyarakat.
    Lingkungan hidup ini dapat dibagi dalatn empat golongan yaitu:
    1) Lingkungan biologik.
    2) Lingkungan fisik.
    3) Lingkungan ekonomi.
    4) Lingkungan mental sosial.
    Ke empat macam lingkungan hidup ini masing-masing ada yang berguna dan ada yang merugikan, serta yang satu mempengaruhi yang lainnya secara timbal balik.
    1) Lingkungan biologik
    Terdiri atas organisme-organiasme hidup yang berada di sekitar manusia.
    - Yang merugikan
     Bibit-bibit penyakit seperti bakteri, virus, jamur, nickettsia, protozoa, cacing dan sebagainya.
     Binatang penyebar penyakit seperti : lalat, nyamuk, kutu-kutu dan sebagainya.
     Organisme-organisme sebagai hama tanaman atau pembunuh ternak.
    - Yang berguna
     Tumbuh-tumbuhan dan hewan sebagai sumber bahan makanan.
     Organisme yang berguna untuk industri misahiya untuk pembuatan antibiotika atau sebagai bahan obat.
    2) Lingkungan fisik
    Terdiri atas benda-benda yang talc hidup yang berada di sekitar manusia. Termasuk ke dalam golongan ini udara, sinar matahan, tanah, air, perumahan, sampah dan sebagainya..
    - Yang merugikan
     Udara yang berdebu, mengandung gas-gas yang merugikan yang yang berasal dari kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik.
     Iklim yang buruk.
     Tanah yang tandus.
     Air rumah tangga yang buruk.
     Perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan.
     Pembuangan sampah dan kotoran yang tidak teratur.
    - Yang berguna
     Udara yang bersih.
     Tanah yang subur dengan iklim yang baik.
     Makanan, pakaian dan perumahan yang sehat.
    3) Lingkungan ekonomi
    Lingkungan ekonomi merupakan lingkungan hidup yang abstrak :
    - Yang merugikan
     Kemiskinan
    Kemiskinan merupakan lingkungan hidup yang sancjat membahayakan kesehatan manusia (jasmani, rohani dan sosial). Karena miskin, orang tidak dapat memenuhi kebutuhan akan makanan yang sehat, yang akan melemahkan daya tahan tubuh, sehingga mudah terserang sesuatu penyakit. Bahkan karena kekurangan makanan itu sendiri dapat menyebabkan orang menjadi sakit seperti.
     Busung lapar pada orang dewasa.
     Kwashiorkor (protein-calori malnutrition) pada anak-anak.
    Penyakit-penyakit karena kekurangan vitamin misalnya: Xerophthalmi, scorbut, beri-beri.
    Kemiskinan yang parah dapat meruntuhkan ahiak manusia secara total sehingga tidak lagi menunaikan kewajiban-kewajiban sosialnya. Menjadikan manusia menjadi kurang/ tidak bertanggung jawab. Menumbuhkan sifat-sifat egoistis (mementingkan diri sendiri) dan munculnya berbagai jenis kejahatan baik yang dilakukan anak-anak/ remaja maupun yang dilakukan orang dewasa. Karena itu perkembangan dalam bidang kesehatan harus pula sejalan dengan perkembangan dalam bidang sosio-konomi. Usaha-usaha kesehatan harus diselenggarakan agar keadaan sosio-ekonomi mendapat kemajuan, sebaliknya pula hanya dalam keadaan sosio-ekonomi yang baiklah usaha-usaha kesehatan dapat berkembang dengan sebaik-baiknya.
    - Yang menguntungkan
     Kemakmuran yang merata pada setiap warga masyrarakat.
    4) Lingkungan mental sosial
    Juga merupakan lingkungan hidup yang abstrak.
    - Yang merugikan
     Sifat-sifat a-sosial, anti sosial, kebiadaban, sifat momentingkan diri sendiri.
    - Yang menguntungkan
     Sifat gotong-royong, patuh dan menghormati hukum-hukum yang berlaku dalam masyarakat, berperi kemanusiaan berdasarkan ke-Tuhanan Yang Maha Esa.
    Ke empat macam lingkungan hidup di atas, saling pengaruh mempengaruhi secara timbal balik. Kemiskinan bila disertai dengan sifat-sifat a-sosial dan anti sosial, akan menyebabkan keruntuhan ahlak secara total.
    Bibit penyakit akan bertambah banyak di tempat-tempat mana pembuangan sampah dan kotoran yang tak teratur.
    Usaha-usaha kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi sehatan
    Usaha-usaha kesehatan ditujukan untuk mengendalikan ke faktor yang mempengaruhi kesehatan tersebut sehingga manusia tetap hidup sehat, yaitu dengan :
    a. Terhadap faktor penyebab penyakit
    1) Memberantas sumber penularan penyakit, baik dengan mengobati penderita ataupun carrier (pembawa basil) maupun dengan meniadakan reservoir penyakitnya.
    2) Mencegah terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
    3) Meningkatkan taraf hidup rakyat, sehinga mereka dapat memperbaiki dan memelihara kesehatannya.
    4) Mencegah terjadinya penyakit keturunan yang disebabkan factor endogen.
    b. Terhadap faktor manusia
    Mempentinggi daya tahan tubuh manusia dan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam pninsip-pninsip kesehatan perseorangan
    c. Terhadap faktor lingkungan
    Mengubah atau mempengaruhi lingkungan hidup, sehingga factor - faktor yang tidak baik dapat diawasi sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.

    BAB IV
    PENCEGAHAN PENYAKIT (USAHA PREVENTIF)

    Umum
    19. Dalam garis besarnya usaha-usaha kesehatan ,dapat dibagi dalam tiga golongan yaitu:
    -usaha pencegahan (usaha preventif)
    -usaha pengobatan (usaha kuratif)
    -usaha rehabilitasi
    Dari ke tiga jenis usaha ini,usaha pencegahan penyakit medapat tempat yang utama,karena dengan usaha pencegahan akan diperoleh hasil yang lebih baik,serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan usaha pengobatan maupun rehabilitasi.Dapat kita mengerti mencegah agar kaki tidak patah akan memberikan hasil yang lebih baik serta memerlukan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan mengobati kaki yang sudah patah ataupun merehabilitasi kaki patah dengan kaki buatan.

    Tingkat-tingkat usaha pencegahan

    20. Leavell dan clark dalam bukunya “Preventive Medicine for the doctor in his community” membagi usaha pencegahan penyakit dalam 5 tingkatan yang dapat dilakukan pada masa sebelum sakit dan pada masa sakit.
    Usaha-usaha pencegahan itu adalah :
    -Masa sebelum sakit
    a.Mempertinggi nilai kesehatan (Health promotion)
    b.Memberikan perlindungan khusus terhadap sesuatu penyakit (Specific protection).

    -Pada masa sakit
    c. Mengenal dan mengetahui jenis pada tingkat awal,serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera. (Early diagnosis and treatment).
    d.Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit (Disability limitation).
    e.Rehabilitasi (Rehabilitation).

    a.Mempertinggi nilai kesehatan
    21. Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan pada umumnya.
    Beberapa usaha di antaranya :
    -Penyediaan makanan sehat cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
    -Perbaikan hygien dan sanitasi lingkungan,seperti : penyediaan air rumah tangga
    yang baik,perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran dan air limbah dan sebagainya.
    -Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
    -Usaha kesehatan jiwa agar tercapai perkembangan kepribadian yang baik.
    b.Memberikan perlindungan Khusus terhadap sesuatu penyakit
    22. Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit-penyakit tertentu.
    Beberapa usaha di antaranya :
    -Vaksinasi untuk mencegah penyakit-penyakit tertentu.
    -Isolasi penderitaan penyakit menular .
    -Pencegahan terjadinya kecelakaan baik di tempat-tempat umum maupun di tempat kerja.
    c. Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera.
    23. Tujuan utama dari usaha ini adalah :
    1)Pengobatan yang setepat-tepatnya dan secepat-cepatnya dari setiap jenis penyakit sehingga tercapai penyembuhan yang sempurna dan segera.
    2)Pencegahan penularan kepada orang lain, bila penyakitnya menular.
    3) Mencegah terjadinya kecacatan yang diakibatkan sesuatu penyakit.
    Beberapa usaha di antaranya :
    -Mencari penderita di dalam masyarakat dengan jalam pemeriksaan : misalnya pemeriksaan darah,roentgent paru-paru dan sebagainya serta segera memberikan pengobatan
    -Mencari semua orang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit yang telah berhubungan dengan penderita penyakit menular (contact person) untuk diawasi agar derita penyakitnya timbul dapat segera diberikan pengobatan dan tindakan-tindakan lain yang perlu misalnya isolasi,desinfeksi dan sebagainya.
    -Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat mengenal gejala penyakit pada tingkat awal dan segera mencari pengobatan. Masyarakat perlu menyadari bahwa berhasil atau tindaknya usaha pengobatan, tidak hanya tergantung pada baiknya jenis obat serta keahlian tenaga kesehatannya,melainkan juga tergantung pada kapan pengobatan itu diberikan.
    Pengobatan yang terlambat akan menyebabkan :
    -Usaha penyembuhan menjadi lebih sulit,bahkan mungkin tidak dapat sembuh lagi misalnya pengobatan kanker (neoplasma) yang terlambat.
    -Kemungkinan terjadinya kecacatan lebih besar.
    -Penderitaan si sakit menjadi lebih lama.
    -Biaya untuk perawatan dan pengobatan menjadi lebih besar.
    d. Pembatasan kecacatan dan berusaha untuk menghilangkan gangguan kemampuan bekerja yang diakibatkan sesuatu penyakit.
    24.Usaha ini merupakan lanjutan dari usaha ad. C, yaitu dengan pengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita sembuh kembali dan tidak cacat.
    Bila sudah terjadi kecacatan maka dicegah agar kecacatan tersebut tidak bertambah
    berat (dibatasi),dan fungsi dari alat tubuh yang menjadi cacat ini dipertahankan semaksimal mungkin.



    e.Rehabilitasi
    26.Rehabilitasi adalah usaha untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat,sehingga dapat berfungsi laig sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat,semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuannya.
    Rehabilitasi ini terdiri atas :
    1)Rehabilitasi fisik
    yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan fisik semaksimal-maksimalnya.
    Misalnya,seseorang yang karena kecelakaan,patah kakinya perlu mendapatkan rehabilitasi dari kaki yang patah ini sama dengan kaki yang sesungguhnya.
    2)Rehabilitasi mental
    yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan social secara memuaskan.
    Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental.
    Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelumm kembali ke dalam masyarakat.
    3)Rehabilitasi sosial vokasional
    yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan/jabatn dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.
    4)Rehabilitasi aesthesis
    usaha rehabilitasi aesthetis perlu dilakukan untuk mengembalikan rasa keindahan,walaupun kadang-kadang fungsi dari alat tubuhnya itu sendiri tidak dapat dikembalikan misalnya : penggunaan mata palsu.

    26. Usaha mengembalikan bekas penderita ini ke dalam masyarakat,memerlukan bantuan dan pengertian dari segenap anggota masyarakat untuk dapat mengerti dan memahami keadaan mereka (fisik,mentaldan kemampuannya) sehingga memudahkan mereka dalam proses penyesuaian dirinya dalam masyarakat,dalam keadaannya yang sekarang ini.
    Sikap yang diharapkan dari warga masyarakat adalah sesuai dengan falsafah pancasila yang berdasarkan unsure kemanusiaan yang sekarang ini.
    Mereka yang direhabilitasi ini memerlukan bantuan dari setiap warga masyarakat,bukan hanya berdasarkan belas kasihan semata-mata,melainkan juga berdasarkan hak azasinya sebagai manusia.

    Usaha pencegahan dan kejadian penyakit
    27. Bila seseorang seseorang jatuh sakit; dengan pengobatan akan terjadi tiga kemungkinan yaitu :
    a. Sembuh sempurna.
    b. Sembuh dengan cacat
    c. Tidak sembuh lagi (meninggal)
    yang terbaik yaitu bila terjadi kesembuhan secar sempurna seandainya terjadi kecacatan, maka alat tubuh yang cacat ini akan tetap dimilikinya dan seringkali merupakan beban (penderitaan) untuk selama-lamanya.
    Bila alat-alat mobil rusak,kit adapt membeli yang baru untuk menggantinya,dan ia akan berfungsi lagi dengan baik,seolah-olah mobil tersebut dalam keadaan baru kembali.
    Lain halnya dengan alat tubuh manusia, bila rusak (sakit) kita hanya berusaha untuk memperbaikinya (mengobatinya)dengan segala daya, dan tetap memakainya lagi, walaupun perbaikannya tidak mencapai kesempurnaan (cacat).
    Penggantian dengan alat buatan (prothese),tidak akan menjadi sebaik seperti asalnya.
    Karena itu sangatlah bijaksana, bila kita selalu serprinsip lebih baik mencegah timbulnya penyakit dari pada mengobati maupun merehabilitasinya


    BAB V

    USAHA-USAHA KESEHATAN MASYARAKAT

    Umum
    Usaha keehatan poko (basic health service) yang diajukan organisasi kesehatan sedunia (WHO) sebagai dasar pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah :
    1) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
    2) Kessejahteraan Ibu dan Anak
    3) Hygiene dan sanitasi lingkungan
    4) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
    5) Pengumpulan data-data untuk perencanaan dan penilaian (statistik kesehatan)
    6) Perawatan kesehatan masyarakat
    7) Pemeriksaan, pengobatan dan perawatan
    1. Dalam program kesehatan nasional tercantum 17 macam usaha/kegiatan Kesehatan masyarakat yaitu :
    2. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
    3. Kesejahteraan ibu dan anak
    4. Hygiene dan sanitasi lingkungan
    5. Usaha Kesehatan Sekolah
    6. Usaha Kesehatan Gigi
    7. Usaha Kesehatan Mata
    8. Usaha Kesehatan Jiwa
    9. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat
    10. Usaha Gizi
    11. Perawatan Kesehatan Masyarakat
    12. Keluarga Berencana
    13. Rehabilitasi
    14. Usaha-usaha Farmasi
    15. Laboratorium
    16. statistik Kesehatan
    17. administrasi usaha kesehatan masyarakat

    V. 1) PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN
    PENYAKIT MENULAR

    Beberapa Pengertian.
    Penyakit menular (communicable diseases) adalah penyakit infeksi yang dapat dipindahkan dari orang atau hewan sakit, dari reservoir ataupun dari benda-benda yang mengandung bibit penyakit lainnya ke manusia-manusia yang sehat.

    Penyakit Infeksi
    Adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu bibit penyakit seperti : bacteri, virus, ricketsia, jamur, cacing dsb.

    Infeksi
    Adalah masuknya disertai pertumbuhan dan perkembang biakan suatu bibit penyakit didalam tubuh manusia atau hewan sehingga timbul gejala-gejala penyakit
    Kontaminasi
    Adalah pengotoran permukaan tubih aatau benda-benda oleh sesuatu bibit penyakit
    Desinfeksi
    Adalah tindakan untuk membubuh bibit penyakit yang berada diluar tubuh manusia.
    Isolasi
    Adalah pemisahan penderita penyakit infeksi dari orang-orang yang sehat disekitarnya untuk menghindari terjadinya penularan.
    Karantina
    Adalah pembatasan kebebasan (kemerdekaan) seseorang yang diduga telah mendapatkan penularan suatu penyakit karantina, selama masa inkubasi penyakit karantina yang diduga. Bila sselama dalam pengawasan ini ia benar-benar menderita penyakit karantina yanag diduga, ia kemudian akan diisolasikan. Bila setelah lewat masa inkubasinya, ia tetap sehat maka ia akan dibebaskan kembali.
    Tindakan Karantina
    Adalah tindakan-tindakan yang dilakukan untuk menolak masuknya dan mencegah keluarnya penyakit penyakit-penyakit karantina melalui alat hubungan lalulintas seperti : kapal laut, pesawat udara.

    Masa inkubasi (Masa Tunas)
    Adalah waktu antara masuknya suatu bibit penyakit ke dalam tubuh sampai timbulnya gejala-gejala penyakit.

    Hospes (Host= Tuan rumah)
    Adalah manusia atau hewan yang ditumpangi sesuatu parasit.

    Parasit
    Adalah organisme (mahluk hidup) yang hidupnya menumpang pada mahluk hidup yang lain dan merugikan mahluk hidup yang ditumpanginya.

    Carrier (Pembawa basil)
    Adalah orang yang mengandung sesuatu bibit penyakit, tapi ia sendiri tidak menunjukkan gejala-gejala penyakitnya.

    Reservior
    Adalah manusia, hewan ataupun benda-benda lain yang merupakan tempat berkembang-biaknya bibit penyakit sehingga merupakan sumber penularan.

    Vektor (Transmitter)
    Adalah hewan yang merupakan pemindah bibit penyakit sehingga terjadi penularan.

    Epidemi (Wabah)
    Adalah penyebaran suatu penyakit secara cepat sehingga dalam waktu yang bersamaan atau secara bergiliran banyak orang menderita penyakit yang sama.

    Pandemi
    Adalah epidemi yang menyerang seluruh dunia.

    Endemi
    Adalah berkecamuknya sesuatu penyakit infeksi yang terus menerus terdapat di suatu daerah mengenai segolongan penduduk.

    Epizootie
    Adalah epidemic pada binatang.

    Virulensi
    Adalah ukuran keganasan suatu bibit penyakit untuk menimbulkan penyakit.

    Bakteri pathogen
    Adalah bakteri yang dapat menimbulkan penyakit.


    Cara-cara penularan penyakit
    30. Bibit penyakit dapat menular (berpindah) dengan cara-cara :
    a. Melalui kontak jasmaniah (Personal contact)
    1) Kontak lansung (Direct contact)
    Bibit penyakit menular karena kontak badan dengan badan, antara penderita dengan orang yang ditulari.
    Misalnya cara penularan penyakit kelamin, penyakit kulit dan sebagainya.
    2) Kontak tak langsung (Indirect contact)
    Bibit penyakit menular dengan perantaraan benda-benda terkontaminasi karena telah berhubungan dengan penderita.
    Misalnya melalui handuk, pakaian, sapu-tangan dan sebagainya.
    b. Melalui makanan dan minuman (Food borne infection)
    Bibit penyakit menular dengan perantaraan makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.Penyakit-penyakit menular dengan cara ini terutama penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan seperti : Cholera, Typus abdominalis, Poliomyelitis, Dysentri, Hepatitisinfectiosa, penyakit-penyakit cacing.
    Di Negara-negara dimana masih banyak orang yang menggunakan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan untuk keperluan rumah tangga, penyakit-penyakit tersebut seringkali menular melalui air. Karena itu penyakit-penyakit ini dinamakan juga “water borne diseases”.
    c. Melalui serangga (Arthropod borne infections)
    Bibit penyakit menular dengan perantaraan serangga (arthropoda- insecta)
    Dalam hal ini, serangganya pun dapat merupakan hospes dari parasitnya ataupun hanya sebagai transmitter saja.
    Misalnya :
    - Malaria disebabkan oleh Plasmodium sp., ditularkan oleh nyamuk Anopheles sp.
    - Demam berdarah (Dengue haemorrhagic fever) disebabkan oleh virus, ditularkan oleh nyamuk Aedes agypti.
    - Yellow fever (Demam kuning) disebabkan oleh virus ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
    - Elephantiasis (Filariasis) yang disebabkan oleh cacing Filaria bancrofti atau Filaria malayi,ditularkan oleh nyamuk Culex fatigans.
    - Penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan dan minuman dapat ditularkan oleh lalat, karena lalat tersebut memindahkan bibit penyakitnya dari faeces (kotoran) penderita ke makanan ataupun alat-alat makan.
    d. Melalui udara (Air borne infections)
    Penyakit-penyakit yang menular secara ini terutama penyakit saluran pernapasan.
    1) Melalui debu-debu di udara yang menagndung bibit penyakitnya, misalnya penularan penyakit Tuberculosa.

    2) Melalui tetes ludah halus (Droplet infections).
    Bibit penyakit menular dengan perantaraan percikan ludah pada waktu penderita batuk atau bercakap-cakap.Misalnya cara penularan penyakit Diphtheri, Pertussis.


    Pembagian penyakit menular
    31. Menurut cara timbulnya gejala dan sifat-sifat penyebarannya penyakit menular dibagi dalam :

    a. Penyakit-penyakit akut epidemis

    Gejala penyakitnya datang secara mendadak (akut) dan penyebarannya seringkali berupa wabah (epidemi).
    Penyakit-penyakit akut epidemis dibagi dalam :

    1) Penyakit-penyakit karantina (Quarantinable diseases)
    Penyakit-penyakit yang termasuk dalam penyakit-penyakit karantina ditentukan secara internasional (International Sanitary Regulation).
    Daftar penyakit-penyakit tersebut dalam perundang-undangan di Indonesia tercantum dalam Undang-undang No. 1 tahun 1962 tentang Karantina Laut dan Undang-undang No. 2 tahun 1962 tentang Karantina Udara.

    Penyakit-penyakit karantina itu adalah :
    a) Pes (Plague).
    b) Kolera (Cholera).
    c) Demam kuning (Yellow fever).
    d) Cacar (Smallpox).
    e) Typhus bercak wabahi – Typhus exanthematicus infectiosa – (Louse borne typhus).
    f) Demam balik-balik (Louse borne relapsing fever).
    2) Penyakit-penyakit menular yang ketentuannya dimasukkan dalam Undang-undang wabah
    Ketentuan tentang penyakit ini ditentukan oleh negara yang bersangkutan.
    Dalam perundang-undangan di Indonesia, termuat dalam Undang-undang No. 6 tahun 1962 tentang Wabah, bahwa wabah ini meliputi :
    a) Penyakit-penyakit karantina.
    b) (1) Typhus perut (Typhus abdominalis).
    (2) Para-typhus A, B dan C.
    (3) Disentri (mejan) basili (Dysenteria bacillaris).
    (4) Radang hati menular (Hepatitis infectiosa).
    (5) Para-cholera Eltor *)
    (6) Diphtheria.
    (7) Kejang tengkuk (Meningitis cerebropinalis epidemica).
    (8) Lumpuh kanak-kanak (Poliomyelitis anterior acuta).
    3) Penyakit-penyakit menular lainnya
    Misalnya : Influenza, Pertussis, Morbili.

    b. Penyakit-penyakit khronis endemis

    Gejala penyakitnya dating secara lambat (menahun = khronis) dan sering bersifat endemis.
    Termasuk penyakit khronis endemis adalah : Malaria, Tuberculosa, Lepra, Framboesia, Syphilis.

    32. Penyakit-penyakit menular ini masih banyak terdapat di kalangan rakyat Indonesia seperti : Malaria, Tuberculosa, Lepra, Trachoma, Framboesia, penyakit-penyakit saluran pencernaan makanan dan saluran pernapasan.
    Diantara penyakit-penyakit karantina yang ada di Indonesia adalah : Cholera, Pes, Cacar. **)

    Kekebalan (Immunitas)
    Bila seseorang di tulari bibit penyakit dengan cara-cara seperti yang di sebutkan di atas,belum tentu orang tersebut akan menjadi sakit. Hal ini antara lain di sebabkan karena adanya kekebalan yang dimiliki oleh orang tersebut.
    Kekebalan terjadi karena bila tubuh di masuki oleh suatu antigen baik berupa bakteri,virus ataupun toxinnya; tubuh akan bereaksi dengan membuat antibody atau anti-toxin dalam jumlah yang berlebihan, sehingga setelah tubuh selesai menghadapi serangan antigen ini, di dalam serumnya masih terdapat sisa zat anti yang dapat di pakai untuk melawan serangan antigen yang sama. Misalnya : seseorang yang telah menderita cacar atau telah di vaksinasi cacar, akan kebal terhadap cacar karena di dalam serumnya terdapat zat anti yang telah di pakai untuk melawan serangan virusnya.
    Banyaknya sisa zat anti ini akan menentukan berapa lama orang tersebut akan kebal terhadap penyakitnya.

    Macam-macam kekebalan
    34. Menurut cara di perolehnya zat anti tersebut, kekebalan di bagi dalam :
    a. Kekebalan aktif
    Yaitu kekebalan yang di peroleh, di mana tubuh orang tersebut aktif membuat zat anti sendiri.

    Kekebalan aktif di bagi dia yaitu :
    1) Kekebalan aktif alami(Naturally acquired immunity)
    Orang ini menjadi kebal setelah menderita penyakitnya. Misalnya orang kebal terhadap cacar setelah sembuh daru cacar.

    2) Kekebalan aktif disengaja (Artifally induced active immunity)
    Yaitu kekebalan yang di peroleh setelah orang mendapatkan vaksinasi.
    Misalnya seseorang menjadi kebal terhadap cacar setelah ia mendapatkan vaksinasi cacar.

    b. Kekebalan pasif
    Yaitu kekebalan yang di peroleh karena orang tersebut mendapatkan zat anti daru luar.
    Kekebalan pasif di bagi dua yaitu:
    1) Kekebalan pasif yang di turunkan (congenital immunity)
    Yaitu kekebalan pada bayi-bayi, karena mendapatkan zat anti yang di turunkan dari ibu nya, ketika ia masih berada di dalam kandungan. Antibody dari darah ibu, melalui placenta, masuk kedalam darah si bayi.
    Macam dan jumlah zat anti yang di dapatkannya tergantung pada macam dan jumlah zat anti yang di miliki ibunya.
    Macam kekebalan yang di turunkan antara lain : Terhadap tetanus,diphtheria,pertusiss,typus.
    Kekebalan ini biasanya berlangsung sampai umur 3 – 5 bulan,karena zat anti ini makin lama makin berkurang, sedang ia sendiri tidak membuatnya.

    3) Kekebalan pasif disengaja (Artificially induced passive immunity)
    Yaitu kekebalan yang di peroleh seseorang karena orang itu diberi zat anti dari luar.
    Pemberian zat anti dapat berupa pengobatan (therapeutica) maupun sebagai usaha pencegahan (prophylactic).
    Misalnya : seorang yang luka karena menginjak paku, karena ia takut menderita tetanus, ia di suntik A.T.S. (Anti Tetenus Serum), sebagai usaha pencegahan. Orang lain, yang luka pula,tapi karena tidak tahu ataupun karena hal-hal lain, tidak di suntik A.T.S., kemudian kejang-kejang, yaitu suatu gajala-gejala tetenis, maka sekarang pemberian A.T.S. adalah sebagai usaha pengobatan.

    Penyakit dan vaksinnya
    35. Tidak semua penyakit dapat di cegah dengan vaksinasi.
    Beberapa penyakit yang sudah di temukan vaksinnya adalah :
    - Cacar, Tuberculosa (Vaksin B.C.G.), Rabies, Pes.
    - Diphtheri, Pertusiss, Tetenus (Vaksin DPT = Diphteri, Pertusiss dan Tetenus).
    - Poliomyelitis (Lumpuh anak-anak),
    - Cholera, Typhus, Paratyphus, (Vaksin Chotipa).

    Beberapa penyakit menular beserta usaha pencegahan dan pemberntasannya.

    36. CACAR (VARIOLA = SMALLPOX)
    a. Etiologi (penyebab)
    Virus variola.

    b. Masa inkubasi
    Antara 7 sampai 14 hari.
    Menurut undang-undang Karantina di tetapkan 14 hari.

    c. Cara penularan
    Penularannya melalui kontak langsun ataupun tak langsung tapi infeksi primernya selalu melalui hawa napas.
    Virusnya yang terdapat di udara, berasal dari debu pakaian, tempat tidur, dari keropeng yang jatuh dari tanah ataupun hawa napas dari si penderita, terhirup bersama hawa pernapasan sehingga terjadi penularan.
    Cacar adalah penyakit yang sangat menular.

    d. Gejala penyakit
    Penyakit cacar adalah suatu penyakit infeksi yang akut dengan gejala-gejala berupa : demam, sakit kepala, sakit pinggang dan anggota gerak, kadand-kadang mengigil di sertai rasa mual atau muntah yang berlangsung selama 3-4 hari.Kemudian panasnya menurun dan timbul kelainan-kelainan pada kulit berturut-turut :
    - erythem = titik-titik kemerahan pada kulit.
    - Macula = bercak-bercak kemerahan pada kulit.
    - Papula = bercak kemerahan pada kulit yang agak menonjol dari permukaan kulit (bentolan).
    - Vesikula = gelombung berisi cairan jernih.
    - Pustule = gelembung berisi nanah.
    - Crusta = keropeng, terjadi karena nanah pada pustule mongering.
    Erupsi (ruam) pada kulit ini biasanya symetris dan mengenai
    Seluruh tubuh terutama muka, lengan dan kaki. Bila sembuh
    Akan meninggalkan bekas pada kulit yang tak hilang seumur
    (bopeng).
    Berdasarkan angka kematian dikenal dua bentuk variola yaitu:
    - Variola minor (alastrim) angka kematian 1%.
    - Variola major (classical smallpox) angka kematian 25-40%.
    Salah satu bentuk variola major yaitu variola haemorrhagica, angka kematian 80%. Pada bentuk ini terjadi pendarahan-pendarahan dan kematian dapat terjadi 3-4 hari dari permulaan penyakitnya.
    Ada bentuk variola yang gejal-gejalanya ringan menyerupai varicella (cacar air) yang di sebut variolois.
    Variolois terjadi pada orang yang mempunyai kekebalan tetapi tidak cukup kuat, sehingga tidak terhindar sama sekali dari penyakit cacar.
    Orang ini sangat berbahaya bagi penularan karena di sangka penderita cacar air.
    e. Perbedaan Cacar (Varioll) dan cacar air (Varicella)
    Cacar air adalh penyakit yang sangat menular dan berbahaya.
    Karena itu janganlah sampai keliru dengan cacr air yang Merupakan penyakit yang ringan. Untuk amannya, bila terjadi kematian karena penyakit ruam (rash) kulit anggaplah penyakit itu sebagai penyakit cacar.

    PERBEDAAN ANTARA CACAR DAN CACAR AIR

    Cacar (variola)
    o Penderita mulaisakit antara hari ke7-17 sesudah kontak erat dengan penderita cacar.
    o 2-4 hari sebelum rash penderita biasanya demam dan merasa lemah.
    o Kelainan kulit (macula-papula dll) lebih banyak terdapat di muka, tangan dan kaki.
    o Keropeng biasanya terbentuk antara hari ke 10-14 sesudah rash.
    o Keropeng mulai terlepas dalam waktu 14-28 hari sesudah rash.
    Cacar Air (Vericella)
    o Penderita mulai sakit antara hari ke 14-21 sesudah kontak erat dengan penderita cacr air.
    o Penderita umumnya tidak menunjukan gejala apa-apa sebelum kelainan kulit (rash) timbul.
    o Kelainan kulit (macula – papul dll) lebih banyak terdapat di badan di bandingkan dengan di bagian tunkai (lengan-kaki)
    o Keropeng biasanya terbentuk antara hari ke 4-7 sesudah rash.
    o Keropeng mulai terlepas dalam wakyu 14 hari sesudah rash.

    f. Cacar di indonesia
    Cacar mulai ada di Indonesia sejak tahun 1948, yang di duga datang dari singapura, menjalar ke Sumatra, jawa dan terus ke pulau-pulau yang lainnya.
    Sudah lebih dari 20 tahun Indonesia dapat kesulitan karena penyakit ini, misalnya tahun 1970 terdapat jumlah penderita sebanyak 1.180 orang.
    Sampai sekarang belum ada antibiotic ataupun chemotherapoetica yang dapat di pergunakan untuk mengobati penyakit ini, Tapi 100% dapat di cegah dengan vaksinasi.
    Walaupun penyakit cacar sangat menular, kadang-kadang penyebarannya terjadi perlahan-lahan. Hal ini trejadi bila sebagian dari anggota masyarakat mempunyai kekebalan karena vaksinasi yang pernah di dapatnnya.
    Banyaknya anggota masyarakat yang kebal, dalam masyarakat ini, merupakan tanggul (barrier) yang sangat penting untuk menghambat jalannya penyebaran.
    Makin banyak orang yang kebal terdapat dalam masyarakat, akan makin sulit pula lah terjadinya penyebaran. Dan bila semua anggota masyarakat kebal terhadap cacar, maka penyakit ini akan lenyap dari muka bumi ini, karena virus hanya dapat tumbuh dan berkembang biak dalam sel yang masih hidup.
    Untuk mencapai keadaan ini maka perlu sekali kesadaran setiap anggota masyarakat untuk membantu setiap usaha pengebalan masyarakat dengan jalan mau di vaksinasi.
    Dengan vaksinasi yang teratur di Indonesia bebas cacar sejak tahun 1974.
    g. Usaha pencegahan dan pemberantasan / pembasmian
    Pada prinsipnya pemberantasan / pembasmian penyakit cacar dilaksanakan dengan :
    1) Meningkatkan kekebalan masyarakat dengan melaksanakan vaksinasi rutin sebaik-baiknya. (setiap bayi di cacar pada umur 1-2 bulan).
    2) Menanggulangi wabah dengan menggunakan Team Gerak Cepat.
    3) Tugas Team Gerak Cepat ini adalah :
    1) Mencari dan mengumpulkan laporan-laporan penderita cacar, baik secara aktif maupun pasif.
    2) Mengadakan pengecekan laporan dan mendiagnosa penyakit cacar.
    3) Mengadakan penyelidikan untuk mendapatkan tambahan penderita baru.
    4) Memberikan vaksinasi pada semua golongan umur di sekitar penderita.
    5) Melakukan tindakan desinfeksi terhadap benda-benda yang mungkin terkontaminasi virus dari penderita.
    6) Mengisolasikan penderita.
    7) Mengadakan pengawasan terhadap orang-orang yang langsung kontak, dan terhadap daerah-daerah yang telah di lakukan vaksinasi sampai tidak terdapat lagi penderita baru.

    CHOLERA (KOLERA)
    a. Etiologi
    Cholera asiatica penyebabnya : Vibrio cholera
    Para cholera Eltor : Vibrio Eltor
    b. Masa Incubasi
    Beberapa jam sampai 5 hari.
    Menurut Undang undang karantina ditetapkan 5 hari
    c. Cara Penularan
    Penularan melalui maknan dan minuman yang terkontaminasi oelh bibit penyakitnya.
    d. Gejala-gejala Penyakit
    Gejala cholera datang secara mendadak berupa muntah dan berak (diarrchooea) yang sangat sering. Biasanya gejala muntahnya datang lebih belakangan dari diarrchoeanya.
    Faeces penderita cair keputih-putihan dengan sedikit lendir yang mengambang.
    Karena muntah dan berak yang sangat sering ini, penderita akan banyak kehilangan cairan dan ellektrolit yang dapat menyebabkan kematian dalam waktu 12 jam dari permulaan penyakitnya.
    e. Cholera di Indonesia
    Berkecamuknya cholera erat sekali dengan hubungannya dengan keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan terutama menyangkut persediaan air untuk rumah tangga, dan cara pembuangan kotoran yang tidak baik.
    Keadaan hygiene dan sanitasi lingkungan yang buruk inilah yang menyebabkan penyakit cholera . Di indonesia dari awal Januari1972 sampai akhir juli 1972 dilaporkan d13.327 penderita dengan kematian sebanyak 2.262 orang
    f. Usa Pencegahan dan Pengobatannya
    Dalam daris besarnya pemberantasan penyakit cholera dilaksanakan dengan usaha-usaha :
    1) Penemuan penderita sedini mungkin.
    2) Isolasi penderita dan desinfeksi benda-benda yang berbahaya untuk penularan.
    3) Pengobatan penderita untuk penyembuhan dan meniadakannya sumber penularan.
    4) Penyediaan dan pemeriksaan epidemiologis dilapangan berupa :
     Pemeriksaan contact person
     Pemeriksaan persediaan air yang dikonsumsi penderita
     Pemeriksaan mmakanan dan minuman yang dikonsumsi penderita.

    5) Pendidikan kessehatan kepada masyarakat.
    6) Penyediaan air yang baik untuk masyarakat
    7) Peningkatan hyigiene lingkungan terutama perbaikan cara pembuangan sampah, kotoran, dan air limbah.
    8) Tindakan karantina di Dinas Kesehatan Pelabuan Laut

    PES (PLAGUE = SAMPAR)
    a. EtiologiMasa inkubasi
    Bakteri Pasteurella pestis
    b. Masa Incubasi
    Pes Bubo antara 2-6 hari
    Menurut Undang-undang Keshatan ditetapkan 6 hari
    c. Cara penularan
    Pes Bubo penularannya terjadi karena gigitan kutu tikus yang memindahkan bibit penyakitnya dari tikus yang menderita pes ke manusia yang sehat.
    Penularan pes paru-paaru terjadi melalui hawa napas.
    d. Gejala-gejala penyakit
    Demam, yang tinggi, muntah-muntah, kesadaran yang menurun, shock dan sangat lemah.
    Angka kematian pada pes bubo antara 25 – 50%.
    e. Penyebaran penyakit pes
    Penyakit pes sebenarnya bukan penyakit manusia melainkan penyakit pada rodent (binatang mengerat) terutama tikus.
    f. Pes di Indonesia.
    Pes diindonesi sejak tahun 1910 karena tikus menderita pes didalam kapal yanag mengangkut beras ke Indonesia. Pada saat itu terjadi wabah pes dari Surabaya menjalar ke Malang, Kediri, Madiun, Surakarta dan Yogyakarta.
    Pada tahun d1970 menjadi endemis dibeberapa tempat di jawa. Pusat kegiatan pemberantasannya pes ada di Jawa Tengah (kab. Boyolali, Temanggung, Wonosobo, Magelang) dan Yogyakarta.
    g. Usaha Pencegahan
    Pencegahan penyakit pes tidak pernah digantungkan pada satu faset belaka, terlebih manusia sebagai sebenarnya hanya merupakan cabang belaka dari siklus kuman yang berpusat di tikus dan kutunya.
    Menjauhkan tikus dari tempat kediaman manusia tetap merupakan usaha utama.
    Dalam garis besarnya usaha pencegahan dan pemberantasan pes dijalankan berupa :
    1) Pemberantasan tikus terutama didaerah yang diduga daerah pes.
    2) Penyemprotan kutunya dengan DDT
    3) Pemeriksaan tikus dan kutunya terhadap adanya pasteurella pestis di Laboratorium
    4) Vaksinasi.

    MALARIA
    a. Etiologi
    Plasmodium sp
    Dikenal 4 species plasmodium yaitu :
    1) Plasmodium falcifarum penyebab malaria tropica
    2) Plasmodium vivac penyebab malaria tertiana
    3) Plasmodium malariae penyebab malaria quartana
    4) Plasmodium ovale penyebab malaria ovale
    b. Masa inkubasi
    Antara 12 sampai 30 hari
    c. Cara penularan
    Penularan dengan cara gigitan nyamuk anopheles sp. Merupakan vektor penyakit malaaria.
    Yang terpenting diantaranya yaitu :
    Di pantai laut : Anopheles sundaicus
    Di sawah : Anopheles aconitus
    Di sumber air : Anopheles maculatus
    Di hutan : Anopheles leucosphyrus
    Di rawa-rawa : Anopheles hyrcanu
    d. Gejala-gejala penyakit
    Penderita merasa sakit kepala, lesu diikuti demam tinggi seringkali disertai meracau dan menggigil diakhiri keringat yang banyak.
    e. Malaria di Indonesia.
    Tersebar diseluruh Indonesia pada tahun 1958 jumlah penderita sebanyak 30.000.000 per tahun kematian nya sejumlah 12.000 pertahun.
    f. Usaha Pencegahan
    Usaha pencegahannya ditukan pada 3 faktor yaitu :
    1) Tindakan terhadap manusia
    1. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat agar mereka dapat terhindar dari penyakit malaria dngan usaaha sendiri misalnya tidur berkelambu, dan juga agar mereka turut aktif dalam usaha pemeberantasannya.
    2. Pengobatan semua penderiita untuk penyembuhan dan peniadaan sumber penularan
    2) Tindakan terhadap Plasmodium sp.
    Dengan obat anti malaria seperti : kina, paludrine, chloroquine, primaquin,, semua plasmodium sp.
    3) Tindakan terhadap vektor penyakitnya
    a. Usaha untuk membasmi larva (jentik-jentik)nya
    b. Usaha untuk membunuh imagonya (serangga dewasa)




    TUBERCULOSE (TBC)

    A. Etiologi
    Bakteri mycobacterium tuberculose

    B. Masa Incubasi
    Antara 4 – 6 minggu

    C. Cara Penularan
    1. Melalui hawa napas
    Bakterinya masuk ke dalam paru-paru bersama udara
    2. Melalui susu sapi yang diminum tanpa dipasteurrisir terlebih dahulu

    D. Gejala-gejala penyakit
    Penyakit TBC merupakan penyakit yang khronis . Seringkali gejala permulaannya sangat ringan berupa rasa lesu, demam yang tidak begitu tinggi, berat badan yang tidak mau naik, berkeringat malam, batuk-batuk yang sukar sembuh. Kadang - kadang penyakit ini tidak menunjukkan gejala sama sekali, sehingga sangat berbahaya untuk penularan.
    Penyakit TBC terutama menyerang paru-paru.
    Paru-paru merupakan organ tubuh yang sangat rapuh (gelembung paru-paru) sehingga bila terserang TBC dapat terjadi bolong-bolong (caverne) dalam paru-paru.
    Bila penyakitnya bertambah berat, penderita makin kurus, pucat, sangat lemah dan batuk darah. Kadang-kadang terjadi pendarahan yang hebat karena terputusnya pembuluh darah yang besar didalam paru-paru. Selain menyerang paru-paru, TBC dapat pula menyerang ginjal, tulang, usus, alat kandungan, kelenjar lympha dan otak.
    TBC, Otak, pengobatannya sangat sulit dan bila sembuh, seringkali meninggalkan gejala-gejala sisa (cacat) berupa kelumpuhan, kecerdasan yang menurun dan gejala-gejala kelainan syaraf yang lainnya.

    E. Penyebaran Penyakit TBC
    Dahulu kala bahwa TBC lebih banyak terdapat di kota-kota. Tapi karena adanya urbanisasi dan adanya alat angkutan yang semakin lancar, keadaan TBC di desa dan di kota sama saja, sama-sama banyak.
    Mycobacterium tuberculose yang berjuta-juta banyaknya yang berasal dari dahak si penderita yang mengering, beterbangan dalam debu-debu di udara, dalam kereta api, bus-bus umum, ruang-ruang bioskop dan tempat-tempat lain bekas penderita berada; TBC basil yang melayang-layang di udara ini akan terhirup oleh orang-orang, yang akan menambah jumlah penderita baru.
    Untuk mencegah penyebaran TBC semacam ini, diharapkan sekali keinsyafan dari para penderita untuk tidak membuang dahak dimana saja dan bila batuk menutup mulutnya dengan sapu tangan.
    Berkecamuknya penyakit TBC disebabkan oleh adanya sumber penularan (penderita) dan adanya orang-orang yang rentan dalam masyarakat.
    Kerentanan akan TBC ini terjadi karena daya tahan tubuh yang rendah yang disebabkan karena: gizi yang buruk, terlalu leleah, kedinginan dan cara hidup yang tak teratur. Karena itulah penyakit TBC lebih banyak terdapat pada golongan masyarakat dimana keadaan sosio-ekonominya rendah, dimana terdapat kemiskinan dan kurangnya pengetahuan tentang cara-cara hidup yang sehat. Rupanya hal ini pulalah yang menyebabkan penyakit TBC masih banyak di kalangan rakyat Indonesia.
    Banyaknya penderita TBC (sumber penularan) dalam masyarakat sangat mengancam kesehatan warga masyarakat yang lainnya.

    F. Penyakit TBC di Indonesia
    Penyakit TBC di Indonesia masih merupakan masalah masyarakat yang cukup besar, karena tiga index (penunjuk) utama yang berhubungan dengan penyakit ini adalah :

    1. Tuberculose index pada anak umur 10-14 tahun di Indonesia adalah 40.6%. Menurut WHO, TBC bukan merupakan masalah kesehatan masyarakat lagi bila ini 1% atau kurang
    2. Prevalensi penderita dengan spuntum positif 0,3-0,4 % di pedusunan (Malang-Jawa Timur) dan 0,5-0,8 % di kota (Yogyakarta-Jawa Tengah)
    Untuk angka ini, 1% ke atas dipandang tinggi, 0,2% sampai 1% sdang dan 0,2 kebawah rendah.
    3. Prevalensi kelainan paru-paru dengan sinar X adalah 3,3%

    G. Usaha pencegahan dan pemberantansannya
    Pada prinsipnya pencegahan dan pemberantasan TBC dijalankan dengan usaha-usaha :
    1. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat tentagn penyakit TBC, bahaya-bahayanya, cara penularannya, serta usaha-usaha pencegahannya.
    2. Pencegahan dengan :
    a. Vaksinasi BCG pada anak-anak umur 0-14 tahun.
    b. Chemoprophylsctic dengan I.N.H pada keluarga penderita atau orang-orang yang pernah kontak dengan penderita.
    3. Menghilangkan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita dalam masyarakat.

    Berhasil atau tidaknya usaha pemberantasan TBC tergantung pada :
    1. Keadaan sosio-ekonomi masyarakat
    Makin buruk keadaan sosio-ekonomi masyarakat, sehingga makin jelek nilai gizi dan hygiene lingkungannya, yang akan menyebabkan rendahnya daya tahan tubuh mereka, sehingga memudahkan menjadi sakit, seandainya mendapatkan penularan. Keadaan gizi yang jelek, selain mempersulit penyembuhan juga memudahkan kembuhnya kembali TBC yang sudah reda.

    2. Keadaan berobat si penderita
    a. Pengobatan TBC memerlukan waktu yang lama (minimal 2 tahun secara teratur), sebab obab anti TBC barulah bersifat tuberculostatica, belum bersifat tuberculosida.
    b. Kadang-kadang walaupun penyakitnya agak berat si penderita tidak merasa sakit,sehingga tidak mencari pengobatan. Menurut hasil penyelidikan W.H.O ; 50% penderita TBC tidak menunjukan gejala apa-apa. Orang-orang ini akan lebih berbahaya lagi sebagai sumber penularan karena bebas bercampur dengan masyarakat.

    3. Pengetahuan penderita, keluarga dan masyarakat pada umumnya tentang penyakit TBC.
    Makin rendah pengetahuan penderita tentang bahaya penyakit TBC untuk dirinya, keluarga dan masyarakat disekitarnya, makin besar pulalah bahaya si penderita sebagai sumber penularan, baik di rumah maupun di tempat pekerjaannya, untuk keluarga dan orang-orang disekitarnya. Sebaliknya pengetahuan yang baik tentang penyakit ini, akan menolong masyarakat dalam menghindarkannya.


    . LEPRA (KUSTA = MORBUS HANSEN)


    A. Etiologi
    Bakteri mycobacterium leprae

    B. Masa incubasi
    Belum dapat ditentukan dengan tepat , diduga beberapa bulan sampai nenenrapa tahun.
    Seseorang dapat mendapatkan penularannya pada masa kanak-kanak, tapi gejala penyakitnya baru nampak setelah dewasa.

    C. Cara penularan
    Melalui kontak langsung maupun tak langsung, melalui kulit yang ada lukanya atau lecet, dengan kontak yang lama dan berulang-berulang.
    Lepra merupakan penyakit yang tidak mudah menular

    D. Gejala penyakit
    Gejala lepra berkembang sangat lambat
    Gejala pertamanya berupa bercak keputih-putihan (macula hypopigmentasi) yang kurang atau hilang perasaannya (anaesthesia). Pengenalan tanda pertama ini sangat penting untuk berhasilnya pengobatan dan pencegahan kecacatan akibat lepra.
    Bila mengenai kulit muka akan mengakibatkan tampang seseorang menjadi sangat menakutkan yang disebut facies leonina (muka singa)
    Terkenanya sistem syaraf ditandai dengan terjadinya gangguan perasaan (tuna rasa), gangguan tropik terhadap tu;ang dan otot, kelumpuhan dan borok-borok karena terganggunya peredaran zat. Gerakan anggota badan (lengan dan kaki) terganggu dan menimbulkan kecacatan.
    Mycobacterium leprae daoat oula menyerang mata sehingga buta, menyerang alat-alat dalam seperti : paru-paru, ginjal dan sebagainya.

    E. Pengertian mengenai penyakit lepra
    Penyakit lepra merupakan penyakit yang sangat ditakuti, karena merupakan penyakit menahun, sukar disembuhkan serta membawa akibat-akibat psikologis dan sosial, Rasa takut ini kadang-kadang sangat berlebihan sehingga tidak rasional lagi (phobia).
    Untuk menghilangkan lepro-phobia dalam masyarakat, perlu penerangan kepada masyarakat bahwa :
    • Penyakit lepra tidaklah mudah menular
    • Lepra hanya menular melalui kontak yang lama dan berulang-ulang dengan penderita yang dalam taraf menularkan. Sebagian besar dari para penderita lepra tidak dalam keadaan dapat menularkan penyakitnya.
    • Penyakit lepra dapat disembuhkan, asal penderita berobat secara teratur selama beberapa tahun.
    • Lepra adalah suatu penyakit dan bukan kutukan Tuhan
    • Penyakit lepra bukan penyakit keturunan
    • Pengenalan penyakitnya pada tingkat awal sangat penting agar pengobatan dapat segera diberikan sehingga mencegah perkembangan lepra menjadi bentuk yang berat.
    • Lepro-phobia (rasa takut yang tak wajar) menyebabkan kelangsungan penyakit inin dalam masyarakat dan menghambat pemberantasannya. Penderita tidak boleh disembunyikan, melainkan harus segera diobati.

    F. Lepar di Indonesia
    Lepra masih endemis di Indonesia
    Penderita lepra masih ditemukan hampir disetiap pulau di Indonesia. Menurut WHO (tahun 1964), prevalens penderita lepra di Indonesia adalah antara 1-1,9%, berarti kira-kira 124.000 orang.
    Jumlah case finding tahun 1969 adalah 55.514 orang

    G. Usaha pencegahan dan pemberantasannya
    Mycobacterium leprae hanya dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan tidak pada hewan. Juga penularannya melalui kontak yang lama karena pergaulan yang rapat dan berulang-ulang, karena itu penyakit ini akan hilang dengan sendirinya dengan perbaikan hygiene pribadi dan hygiene lingkungan
    Uasaha pencegahan untuk pribadi adalah menghindari kontak dengan penderita, bila tidak dapat dihindari kontak hygiene badan cukup menjamin pencegahannya.
    Kebersihan badan, mandi pakai sabun, kebersihan pakaian adalah syarat mutlak untuk menhindari penyakit tersebut.
    Diduga kekebalan terhadap Mycobacterium Tuberculose ada hubungannya dengan kekebalan terhadap Mycobacterium leprae,karena itu adalah bijaksana bila setiap anak divaksinasi BCG.
    Usaha pencegahan di masyarakat yaitu menghilangkan sumber penularan dengan mengobati semua penderita
    Jaman dahulu pemberantasan lepra dijalankan dengan mengasingkan (mengisolasi) semua penderita dari masyarakat. Degan demikian diharapkan sumber-sumber penularan dalam masyarakat akan habis sehingga tidak ada penularan baru.

    Tapi dengan cara ini hasilnya tidak baik karena :
    1. Sejumlah penderita yang tidak mau diasingkan akan bersembunyi dan mereka akan tetap menjadi sumber penularan di masyarakat.
    2. Pengasingan, menyebabkan penderita lepra terasing dari keluarga dan masyarakat untuk wakru lama, hal ini akan menyulitkan pemulihan mereka ke dalam masyarakat bila mereka sembuh.
    3. Lephophobia yang masih ada dalam masyarakat akan semakin bertambah, hal mana akan menyukitkan usaha pemberantasan

    Dengan ditemukannya obat-obat sulfon yaitu DDS (Diamino Dhipenil Sulfon) dapat mengurangi bahkan menghentikan penularan. Karena itu hanya penderita yang infectious (taraf menularkan) saja yang perlu tinggal di leprosari (pengasingan lepra) yang kemudian dapat bergeser menjadi non-infectous sehingga dapat berobat jalan ke poliklinik .

    PUSKESMAS dan RUMAH SAKIT dapat :
    - melayani pengobatan penderita termasuk mereka yang diduga menderita lepra.
    - Pengobatan khusus lepra tidak dipungut biaya (gratis)

    Mengingat bahwa pengobatan dapat menghentikan penularan, maka pemberantasannya dilakukan dengan tiga usaha pokok yaiutu :
    1. Mencari dan menemukan semua penderita (case finding) dalam masyarakat untuk diberikan pengobatan yang sebaik-baiknya.
    2. Mengobati dan mengikuti penderita (case holding)
    a. Pengobatan dilaksanakan di Polikklinik yang semudah mungkin dicapai penderita.
    b. Bila penderita tidak datang berobat ke polikklinik, dilakukan kunjungan rumah untuk diberikan pengobatan dan penerangan.
    c. Setiap penderita pindah alamat harus diikuti dengan teliti agar tidak lepas dari pengobatan dan pengawasan. Hal ini perlu dilakukan karena jangka waktu pengobatannya sangat lama, minimal tiga tahun terus menerus.
    3. Pendidikan kesehatan tentang penyakit lepra kepada masyarakat :
    a. Agar masyarakat mempunyai penilaian yang bijaksana terhadap penyakit lepra tanpa membesar-besarkan.
    b. Agar masyarakat mengenal gejala awal penyakit lepra, sehingga dapat memudahkan pengobatan sedini mungkin.
    c. Agar masyarakat tahu bahwa penyakit lepra dapat disembuhkan, dengan pengobatan secara teratur. Pentingnya pengobatan selain sebagai terapi penyembuhan juga untuk pencegahan penularan kepada keluarga atau masyarakat sekitar.
    d. Agar masyarakat tahu dan menyadari bahwa penghuni serumah (contact person) harus memeriksakan diri setiap tahun untuk menemukan gejala secara dini.




    d. Gejala Penyakit
    Pada masa inkubasi penderita merasa lesu, tidak enak badan dan demam.
    Dalam stadium erupsi (masa timbulnya gejala), nyeri tulang dan sendi-sendi yang menghebat diwaktu malam, rasa tak enak dan panas pada tempat-tempat dimana erupsi akan timbul. Bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan di tempat masuknya, suatu luka yang sukar sembuh.
    Setelah lewat masa inkubasi, luka tersebut dapat berbentuk ulcus (tukak), dapat berbentuk pepiloma (tonjolan-tonjolan), atau kombinasi menyerupai buah flamboesi.
    Luka permulaan ini disebut : induk puru, babon patek, mother yaws atau inisial lesion. Kira-kira dua bulan setelah induk puru ini sembuh atau tanpa menunggu ia sembuh, timbul gejala yang khas pada kulit yang berupa papiloma banyak atau sedikit, tersebar luas di seluruh tubuh terutama di tempat-tempat sekitar lobang-lobang badan : mulut, hidung, anus, selangkang, lipat lutut dan periostitis (radang selaput tulang) pada tulang-tulang panjang dan jari-jari.
    Papiloma, dan gejala kulit lainnya serta periostitis, tanpa pengobatan setelah beberapa bulan akan menghilang tanpa meninggalkan bekas, tapi penyakitnya belum sembuh yang disebut masa latent.
    Masa latent ini dapat berlangsung beberapa bulan atau tahun. Masa lantent ini akan disusul lagi oleh timbulnya kembali (kumat) gejala-gejala di kulit dan ditulang pada waktu-waktu tertentu. Setelah gejala ini berlangsung beberapa waktu (2-3 bulan) akan menghilang dan masuk lagi ke masa latent. Timbul tenggelamnya dikulit dan tulang ini dapat berlangsung beberapa tahun.
    Pada anak-anak ada kecenderungan lebih sering kumat daripada orang dewasa dan kumatnya gejala lebih sering terjadi dimusim hujan. Masa silih berganti latent dan kumat yang berlangsung pada 5 tahun pertama disebut stadium dini (early); setelah penderita akan masuk ke dalam stadium larut (late).
    Satdium ini ditandai dengan adanya :
    • Gumma (jaringan radang – borok) di kulit dan tulang, pertumbuhan yang menghancurkan menjadi luka-luka besar, kerusakan jaringan yang pada penyembuhan meninggalkan jaringan parut (cicatrix) yang nyata dan luas. Kontraktur (perpendekan ; pembongkokan) dari sendi-sendi dapat terjadi sehingga timbul kecacatan yang mengurangi / menghilangkan kemampuan bekerja.
    • Radang sendi-sendi yang terasa nyeri dan menghebat diwaktu malam.
    • Bila mengenai tulang hidung, akan meyebabkan hilangnya sekat rongnga hidung (septum nasi) hingga hidung tampak pesek (hidung pelana), dan bila kerusakannya makin menghebat, maka seluruh palatum (langit-langit) akan hilang dan seluruh hidung tinggal hanya satu lobang besar saja. Keadaan ini disebut rhinopharingitis mutilans.

    Gejala-gejala stadium larut pun silih berganti dengan dengan masa latent.









    Gambar 9 : Rhinopharingitis mutilans.

    Framboesia tidak selalu berkembang menjadi stadium larut, tapi dapat sembuh sendiri (masa lantent yang sangat lama) walaupun tanpa pengobatan. Besar kecilnya prosentase yang masuk ke stadium larut dan yang menyembuh sendiri tergantung pada keadaan umum dan gizi masyarakat tersangkut. Makin buruk keadaan gizi dan keadaan umumnya makin besar kemungkinannya untuk masuk kedalam stadium larut. Karena itu Framboesia lebih bayak terdapat pada kalangan masyarakat dimana keadaan sosiol-ekonominya buruk.

    e. Framboesia di Indonesia
    Diperkirakan 8,76 % penduduk di pulau Jawa dan 18,22% penduduk di pulau lainnya menderita Framboesia.
    f. Usaha Pencegahan dan Pemberantasannya
    Bahan yang berbahaya untuk penularan adalah bibit penyakit yang terdapat pada borok-borok (babon) yang basah dan bernanah dan seringkali dirubung lalat.
    1) Usaha pencegahan
    (a.) Untuk pribadi
    Terutama adalah menghindari kontak dengan penderita.
    Bila kontak ini dapat dihindari maka, Higiene badan cukup menjamin pencegahannya. Kebersihan badan, mandi pakai sabun, kebersihan pakaian, hygiene lingkungan dan makanan yang sehat cukup kwalitas dan kwantitasnya.
    Jika luka-luka kecil terjadi, maka penobatan dan pemeliharaan dan kebersihannya merupakan syarat mutlak. Lika-luka harus ditutup agar tidak dihinggapi lalat.

    (b.) Untuk masyarakat
    (1) Meniadakan sumber penularan dengan mengobati semua penderita.
    (2) Pendidiakn kesehatan kepada masyarakat tentang :
    • Cara penularannya
    • Usaha-usaha pencegahannya
    • Pentingnya diagnosa dini untuk penyembuhan dan mencegah kecacatan.
    • Setiap borok di badan harus secepatnya diobati di PUKESMAS
    • Puskesmas memberikan pengobatan cuma-cuma pada penderita Framboesia.
    1) Usaha pemberantasan
    Pemberantasan Framboesia di Indonesia dilaksanakan dengan sistim TCPS (Treponematosis Control Project Simplified) yang dimulai oleh dr. Kodidat dan diperbaiki oleh Prof. dr. Soetopo dkk. Sistim TCPS ini bertujuan :
    • Menghilangkan penyakit Framboesia dari bumi Indonesia untuk selama-lamanya, paling sedikit menghilangkan bahaya terhadap kesehatan manusia.
    Pokok-pokok sistem TCPS :
    a. Untuk memberantas Framboesia diantara masyarakat maka perlu menghilangkan semua sumber penularan, yaitu dengan menyembuhkan semua penderita.
    b. Untuk dapat menyembuhkan semua penderita, maka seluruh penduduk harus diperiksa, maka semua penderita harus dicari dan diobati
    c. Untuk dapat menemukan semua penderita, maka seluruh penduduk harus diperiksa,seorang demi seorang, sekeluarga demi sekeluarga, sekampung demi sekampung, dan seterusnya sampai seluruh Negara terperiksa.
    d. Pemeriksaan penduduk dilakukan berulang-ulang dengan jangka waktu 1 tahun, untuk menemukan penderita baru, yang kumat dan yang tidak sembuh.
    e. Untuk dapat memeriksa seluruh penduduk dan mengobati semua penderita maka petugas harus masuk ke desa-desa
    f. Pemberantasan dilaksanakan secara gotong royong, seluruh masyarakat dan instansi-instansi yang berwenang diikutsertakan.

    Sampai pada akhir tahun 1970, 85% penduduk Indonesia telah dilindungi terhadap penyakit Framboesia dan 11.000.000 penderita telah disembuhkan.
    1) FILARIASIS (PENYAKIT KAKI GAJAH = ELEPHANTASIS)
    a. Etiologi
    Cacing Filaria bancrofti (Wuchereria bancrofti)
    - Filaria malayi (Brugia malayi)
    - Timor microfilaria
    b. Masa Inkubasi
    Antara 3-8 bulan, kadang-kadang 12 bulan.
    c. Cara penularan
    Melalui gigitan nyamuk : Culex fatigans
    d. Gejala penyakit
    Cacing Filaria sp. Hidup didalam pembuluh-pembuluh dan kelenjar getah bening (jaringan lympha).
    Karena itu gejala penyakitnya ditandai denan radang pada pembuluh-pembuluh dan kelenjar-kelenjar getah bening disertai dengan demam, yang dating secara mendadak dan berulang-ulang.
    Peradang dan penyumbatan-penyumbatan pada saluran getah bening menyebabkan bendungan lympha disebelah distal sehingga terjadi pembengkakandi : scrotum (kantung buah kemaluan pria), dikaki (kaki gajah)
    Bendungan dalam pembuluh getah bening dada (ductus thoracicus) akan menyebabkan pecahnya saluran lympha dlam ginjal sehingga urina (air seni) mengandung lymph (chyluria = air kencing tampak seperti susu karena mengandung lemak dari lymph)
    e. Filariasis di Indonesia
    Penyait Filariasis banyak terdapat di Idonesia seperti di pulau Jawa, Sumatera, Timor.
    f. Usaha pencegahan dan pemberantasannya
    1) Meniadakan sumber penularan dengan mencari dan mengobati semua penderita
    2) Pendidikan kesehatan ekepada masyarakat tentang penyakit Filariasis :
    - Usaha pencegahannya (tidur berkelambu)
    - Perlunya pengenalan penyakit secara dini dan pengobatannya yang segera.
    - Agar setiap anggota masyarakat turut aktif dalam usaha-usaha pemberantasan penyakitnya.
    3) Memberantas vector penyakitnya yaitu memberantas nyamuk Culex fatigans dan larvanya.

    a. PENYAKIT “PERUT”MENULAR
    a. Umum
    Penyebab penyakit “perut” menular (penyakit saluran pencernaan makanan = gastro - enteritis), keluar dari tubuh penderita bersama faeces, muntahan ataupun urina penderita dan menular dengan perantaraan makanan dan minum yang telah terkontaminasi oleh bibit penyakitnya.
    Pengotoran (kontaminasi) ini dapat terjadi karena :
    1) Makanan/minuman dimasak kurang matang atau sengaja dimakan mentah misalnya sayuran.
    2) Makanan/alat-alat makan dihinggapi lalat yang memindahkan bibit penyakitnya.
    3) Tidak cuci tangan sebelum makan
    4) Makanan/alat-alat makan disediakan oleh orang yang emngandung bibit penyakitnya terutama carrier.
    b. Penyebaran penyakitnya
    Penyebaran penyakit gastro-enteritis serat sekali hubungannya dengan penyediaan air rumah tangga dan cara pembuangan kotoran yang tidak baik.
    Dibegara-negara dimana masih banyak orang yang mengambil air kali untuk keperluan rumah tangga seringkali penyakit “perut” ini menular dengan perantaraan air, karena itu penyakit-penyakit ini disebut juga “water borne diseases”
    Yang termasuk dalam “water borne diseases” adalah :
    - Cholera dan Para cholera Eltor
    - Typhus abdominalis dan Paratyphus A, B dan C
    - Dysenteri bacilaris dan Dysenteri amoebica
    - Hepatitis infectiosa
    - Poliomyelitis anterior acuta
    - Penyakit-penyakit karena cacing.
    c. Usaha-usaha pencegahan dan pemberantasannya
    Pencegahan dan pemberantasannya penyakit gastro-enteritis erat sekali hubungannya dengan hygine pribadi dan hygiene lingkungan yang harus lebih ditingkatkan.
    Karena itu tindakan-tindakan yang dilakukan dalam usaha pencegahan dan pemberantasannya adalah :
    1) Penyediaan air rumah tangga yang baik, cukup kwalitas maupun kwantitasnya
    2) Perbaikan cara pembuangan kotoran, sampah dan air limbah
    3) Pemberantasan lalat
    4) Pengawas kebersihan pasar dan tempat pemotongan hewan
    5) Pengawasan pembuatan dan penjualan bahan-bahan makanan dan minuman yang sudah jadi.
    6) Pencegahan dengan vaksinasi – Chotypa
    - Anti polio
    7) Meniadakan sumber penularan dengan mengobati penderita dan carrier
    8) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

    b. PENYAKIT KELAMIN (VENERAL DISEASES)
    a. Umum
    Penyakit kelamin terdapat banyak di Negara manapun juga, baik dinegara yang sedang berkembang maupun yang sudah maju, dan tersebat luas pada semua lapisan masyarakat baik miskin maupun kaya.
    Banyaknya penyakit kelamin dalam masyarakat, mencerminkan keadaan sosial penderita karena sebagian besar tergantung pada tingkah laku manusia factor psikologis dan keadaan sisio ekonominya.
    Pada dewasa ini walaupun ada pengobatan yang efektif dan diagnosa terpercaya, kenyataanya seluruh dunia ada dalam gangguan epidemic penyakit kelamin.
    Dinas-dinas kesehatan nasional dengan resmi mencatat 300-500 Gonorrhoea per 100.000 penduduk, tapi mereka mengakui bahwa angka-angka ini hanya merupakan sebagian kecil dari jumlah seluruhnya. Hampir disemua Negara kenaikkan prevalencernya tinggi : 8-10 % dan terutama yang terkena orang muda umur 15-25 tahun.
    Beberapa alas an yang dapat dikemukakan, yang menyebabkan kenaikan ini antara lain :
    1) Kurangnya pengertian/kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyakit kelamin baik untuk dirinya maupun keturunannya
    2) Meningkatkan kebebasan bergaul antara muda mudi pada khsusnya dan masyarakat pada umumnya.
    3) Keadaan social ekonomi masyarakat pada umumnya.
    4) Kurang patuhnya terhadap norma-norma kesusilaan dan agama

    b. Jenis-jenis penyakit kelamin
    Penyakit-penyakit kelamin yang terpenting adalah
    1) Gonorrhoea disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoea
    2) Syhipilis disebabkan oleh bakteri Treponema palida
    3) Ulcus molle disebabkan oleh bakteri Haemophilus ducreyi
    4) Lymphogranuloma vanereum disebabkan oleh virus lymphogranuloma venereum.
    5) Granuloma inguinale disebabkan oleh Donovania granulomatis
    c. Cara penularan
    Penularan melalui kontak langsung dengan penderita (hubungan kelamin) ataupun tak langsung melalui benda-benda terkontaminasi
    Syphilis dapat pula diturunkan dari seorang ibu kepada bayi yang sedang dikandungnya.
    d. Usaha pencegahan dan pemberantasannya
    Penyakit kelamin bukan saja merupakan penyakit menular yang harus diberantas menurut garis-garis epidemiologis, tapi juga merupakan masalah sosial yang mempunyai sifat-sifat yang sangat complex.
    Dalam usaha pencegahan dan pemberantasannya perlu kerja sama yang baik dengan instansi-instansi lain seperti : Pendidikan, Sosial, Agama, Kepolisian dan sebagainya.
    Dalam garis besranya usaha-usaha pencegahan dan pemberantasan dijalankan dengan :
    1) Usaha-usaha yang ditujukan terhadap penderita dengan pengobatan, untuk penyembuhan dan menghilangkan sumber penularan. Untuk ini perlu :
    a. Cara finding yaitu untuk mencari penderita dalam masyarakat dengan jalan pemeriksaan
    b. Contac tracing yaitu menanyakan kepada penderita kepada siapa saja ia telah menularkan agar dapat diusut sehingga pengobatan dapat segera diberikan.
    2) Pengawasan sumber penularan
    Mengingat bahwa sebagian besar dari sumber penularan adalah wannita tuna-susila (WTS), maka perlu diusahakan registrasi dan lokalisasi WTS, agar dapat diberikan pengobatan secara periodik
    3) Pendidikan dan penerangan kepada masyarakat
    Masyarakat perlu mengetahui dan menyadari bahaya-bahaya hanya penyakit kelamin untuk dirinya, keluarga dan keturunannya, agar mereka menghindari penularan penyakit kelamin tersebut dan mereka yang merasa telah “berbuat” segera memeriksakan dirinya dan menghentikan “perbuatan” tersebut.
    Menurut hasil penyelidikan yang dilakukan di Surabaya, 87 % dari WTS, menderita satu macam atau lebih penyakit kelamin, terutama Gonorrhoea san Syphilis.
    46. KETERGANTUNGAN KEPADA OBAT

    a. Umum

    Ketergantungan kepada obat khususnya narkotika, bukan merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh sesuatu bibit penyakit yang dapat berpindah, tapi dapat saja menular (menyebar) kepada anggota masyarakat lainnya dan menimbulkan wabah.
    Walaupun penanggulan narkotika bukan merupakan masyalah kesehatan masyarakat yang utama, namun adalah bijaksana bila kita membendungnya sejak awal, karena tetap lebih baik dan lebih murah mencegah, dari pada mengobati maupun merehabilitasi.
    Penggunaan obat-obat psychoactive untuk tujuan “rekreasi”, medis ataupun tujuan-tujuan lain, mungkin sudah mulai sejak zaman dahulu kala. Tapi pengguanaan obat-obat narkotika dalam jumlah seprti sekarang ini dan kekhawatiran tentang kerugian yang mungkin disebabkannya adalah hal yang baru.
    Kalau dahulu penggunaan obat-obat psychoactive hanya persoalan pada golongan-golongan kecil saja, maka sekarang sudah mengancam kehidupan seluruh masyarakat dan melanda semua tingkat golongan sosial-ekonomi.
    Salah satu sebab yang memungkinkan perluasan ini adalah revolusi transport dan komunikasi yang mengmungkinkan ide-ide baur dan barang-barang berjalan keliling dunia dengan kecepatan luar biasa.
    Penyakit ketergantungan kepada obat mempunyai sifat khusus yang sma dengan penyakit kelamin yaitu sebagian besar tergantung pada tingkah laku manusia (seeking behaviour). Dan yang lebih berbahaya lagi bahwa penyakit ini disebar luaskan oleh vector yang paling cerdik yaitu manusia.
    Di amerika searikat diperkirakan ada 20 juta orang yang telah mencoba cannabis mulai dari yang segera menghentikannya setelah beberapa kali mencoba, hingga minoritas kecil yang menjadi pecandu dengan spektrum penuh di antaranya.

    b. Usaha pencegahan dna pemberantasannya

    Penggunaan obat-obat non medis sangat sulit untuk diatur. Untuk usaha pencegahan dan pemberantasan penyakit ketergantungan kepada obat, masih memerlukan studi epidemologis untuk mengetahui: siapa-siapa yang tersangkut, bagaimana, dimana, mengapa, dan apa kemungkinan akibatnya. Tujuannya adalah untuk mencegah kerugian kesehatan yang disebabkannya baik pada perseorangan maupun pada masyarakat.
    Bila nasehat-nasehat dan peraturan-peraturan mungkin sudah membosankan masyarakat maka :
    - Suasana yang harmonis dalam keluarga serta contoh-contoh yang baik pada anak-anak merupakan jalan yang lebih baik
    - Fasilitas-fasilitas rekreasi untuk masyarakat, sehingga dapat menggunakan waktu senggangnya dengan baik, merupakan salah satu jalan yang dapat ditempuh di samping usaha meningkatkan taraf hidup masyarakat sehingga tidak banyak frustasi.
    V. 2) KESEJAHTERAAN IBU DAN ANAK
    (K.I.A)
    Pendahuluan

    47. Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak uang bergerak dalam pedidikan kesehatan, pencegahan penyakit, dan peningkatan kesehatan., penting sekali untuk meningkatkan kesehatan umum dari masyarakat.
    Dinas K.I.A melayani pemeliharaan kesehatan Ibu, Bayi, dan Anak sampai umur 5 tahun.
    Di Indonesia diperkirakan jumlah ibu yang menyusui dan ibu yang hamil ada
    ± 7 % dan umur 0-5 tahun ± 18 %. Jadi jumlah yang harus dilayani Dinas K.I.A berjumlah ± 25 % dari seluruh pendududuk.

    Tujuan
    a) Usaha K.I.A bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada ibu-ibu secara teratur dan terus menerus dalam wktu sakit dan sehat, pada masa ante-partum, intra-partum, post-partum dan masa menyusui serta pemeliharaan anak-anaknya dari mulai lahir sampai prasekolah.
    b) Keluarga Berencana diberikan kepada ibu-ibu/suami-suami yang prlu diberikan dan membutuhkannya.
    c) Usaha K.I.A mengadakan integrasi kedalam “general health services” (pelayanan kesehatan menyeluruh) dan mengadakan kerja sama serta koordinasi dengan lain-lain dinas kesehatan.
    d) Usaha K.I.A mencari dan mengumpulkan masyalah-masyalah mengenai ibu, bayi dan, anak untuk dicari penyelesainnya.

    Kegiatan-kegiatan yang dijalankan di B.K.I.A.

    49. 1) Pemeriksaan dan pemeliharan kesehatan ibu hamil dan ibu menyusui
    2) Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
    3) Pemeriksaan dan pemeliharaan kesehatan anak.
    4) Immunisasi dasar dan re-vaksinasi
    5) Pengobatan sederhana
    6)Pencegahan dehydrasi pada anak yang menderita mencret-mencret dengan pemberian cairan per-oral.
    7) Penyuluhan gizi untuk meningkatkan status gizi untuk ibu, bayi, dan anak serta mencegah timbulnya penyakit-penyakit karena kekurangan vitamin dan “protein calori malnutrition”.
    8) Bimbingan kesehatan jiwa anak.
    9) Menjalankan kunjungan rumah.
    10) Pendidikan kesehatan kepada masyarakat.
    11) Kursus dukun.
    12) Pelayanan Keluarga Berencana.





    Kegiatan-kegiatan yang telah disebutkan di atas dapat di bagi:
    a. Usaha-usaha yang ditujukan kepada ibu.
    1) Perawatan ante-partum (waktu hamil)
    - Setiap ibu hamil sejak dari bulan pertama sampai akhir kehamilannya harus memeriksakannya secara teratur ke B.K.I.A.
    - Yang di periksa antara lain : berat badan, tekanan darah Hb, W.R., golongan darah, letak bayi dalam kandungan, ukuran panggul dan sebagiannya.
    2) Perawatan intra-partum (waktu melahirkan)
    - Pertolongan persalinan di luar Rumah Sakit.
    3)Perawatan post-partum (setelah melahirkan)
    - Perawatan masa nifas, pemeriksaan jumlah air susu ibu, pemberian nasihat tentang merawat bayi, menyusun makanan ibu dan bayi, nasehat untuk menjarangkan kehamilan (Keluarga Berencana).
    b. Usaha-usaha yang ditujuakan kepada bayi.
    Meliputi pengawasan pertumbuhan dan perkembangannya makanan yang sehat dan tepat, pemberian vaksinasi dasar yaitu :
    - Cacar : B.C.G. sebelum umur 1 bulan
    - D.T.P. : Polio umur 3, 4, dan 5 bulan.
    - Chotypa umur 6 bulan.
    c. Usaha yang ditujukan kepada anak prasekolah
    Meliputi pengawasan terhadap pertumbuhan dan perkembangannya, revaksinasi, pendidikan kesehatan melalui guru Taman Kanak-kanak.
    d. Kursus dukun.
    Untuk menurunkan angka kematian ibu bersalin dan bayi, diadakan kursus dukun karena di Indonesia ± 70 % dari persalinan diotlong oleh dukun.
    Pada Kursus dukun ini yang diajarkan antara lain :
    - Cara kerja secara steril misalnya : sebelum kerja harus cuci tangan terlebih dahulu dengan sabun, memotong tali pusar dengan gunting yang telah digodok terlebih dahulu.
    - Mengenai persalinan yang harus segera ditolong oleh dokter/bidan misalnya: kelainan letak bayi, pendarahan.
    e. Kelurga Berencana.
    Usaha Keluarga Berencana mempunyai aspek bermacam-macam. Salah satu aspeknya adalah penjarangan kehamilan, yang berutjuan meningkatkan derajat kesehatan ibu, yang mempunyai pengaruh baik terhadap bayi yang di lahirkan, anak-anak yang dibesarkan dan akhirnya keluarga secara keseluruhan.


    V. 3) HYGIENE DAN SANITASI
    LINGKUNGAN
    Umum
    50. Yang di maksud dengan hygiene dan sanitasi lingkungan adalah pengawasan lingkungan fisik, biologis, sosial dan ekonomi yang mempengaruhi kesehatan manusia, dimana lingkungan yang berguna ditingkatkan dan diperbanyak sedangkan yang merugikan diperbaiki atau dihilangkan.
    Pentingnya lingkungan yang sehat ini telah di buktikan W.H.O. dengan penyelidikan_penmyelidikan diseluruh dunia dimana didapatkan hasil bahwa: angka kematian (mortality), angka perbandingan orang sakit (mobidity) yang tinggi serta seringnya terjadi epidemic, terdapat di tempat-tempat di mana hygeni dan sanitasi lingkungannya buruk. Yaitu di tempat-tempat dimana terdapat banyak lalat, nyamuk, pembuangan kotoran, dan sampah yang tak teratur air rumah tangga yang buruk, perumahan yang terlalu sesak dan sosio ekonomi yang jelek. Ternyata pula bahwa di tempat-tempat di mana hygenie dan sanitasi lingkungan diperbaiki, mortality, morbidity menurun dan wabah berkurang dengan sendirinya.
    Menurut penyilidikan W.H.O. bahwa di negara-negara yang sedang berkembang terdapat banyak penyakit khronis endemis, sering terjadi epidemi, masa hidup yang pendek, angka kematian bayi dan anak-anak yang tinggi, hal ini disebabkan oleh :
    a) Pengotoran persediaan rumah tangga.
    b) Infeksi karena kontak langsung ataupun tak langsung dengan faeces manusia.
    c) Infeksi yang disebabkan oleh arthropoda, rodent, mollusca dan vector-vektor lainnya.
    d) Pengotoran air susu dan makanan lainnya.
    e) Perumahan yang terlalu sempit.
    f) Penyakit-penyakit hewan yang berhubungan dengan manusia.
    Mengingat hal-hal tersebut diatas maka usaha dalam hygiene dan sanitasi lingkungan di Indonesia terutama meliputi:
    a) Menyediakan air rumah tangga yang baik, cukup kwalitas maupun kwantitasnya.
    b) Mengatur pembungan kotoran, sampah dan air limbah.
    c) Mendirikan rumah-rumah sehat, menambah jumlah rumah agar rumah-rumah tersebut menjadi pusat kesenangan rumah tangga yang sehat.
    d) Pembasmian binatang-binatang penyebar penyakit seperti: lalat, nyamuk, kutu-kutu serta binatang reservoir penyakitnya.
    Di samping itu juga di lakukan pengawasan terhadap:
    - Bahaya pengotoran udara (air polution)
    - bahaya radiasi dari sisa-sisa zat radio aktif sesuai dengan perkembangan negara.




    a. Persediaan air rumah tangga.
    Syarat-syarat air rumah tangga

    51. Manusia tidak dapat hidup tanpa air.
    Air ini diperlukan untuk minum, memasak, mandi, mencuci, membersihkan, dan keperluan-keperluan lainnya. Untuk semua ini diperlukan air yang memenuhi syarat kesehatan baik kwantitas maupun kwalitas.
    1)Syarat kwantitas
    Jumlah air untuk keperluan rumah tangga per hari per kapita tidaklah sama pada tiap negara.
    Pada umumnya dapat dikatakan di negara-negara yang sudah maju, jumlah pemakaian air per hari per kapita lebih besar daripada di negara-negara yang sedang berkembang.
    Di Amerika Serikat untuk keperluan rumah tangga, 50 gallon/hari/kapita (1 gallon = 3,78 liter).
    Di Indonesia diperkirakan 100 liter/hari/kapita dengan perincian :
    - minum : 5 liter
    - memasak : 5 liter
    - membersihkan/mencuci : 15 liter
    - mandi : 30 liter
    - kakus (W.C.) : 45 liter
    Jumlah : 100 liter/hari/kapita
    2) Syarat kwalitas
    Air rumah tangga harus memenuhi syarat: fisis, khemis,dan syarat bakteriologis.
     Syarat fisis yaitu: - Jernih.
    - Tak berwarna.
    - Tak berasa.
    - Tak berbau.
     Syarat khemis (syarat kimiawi):
    Yaitu tidak mengandung zat-zat yang berbahaya untuk kesehatan seperti zat-zat racun, dan tidak mengandung mineral-mineral serta zat-zat organic lebih tinggi dari jumlah yang telah ditentukan.
    Misalnya :
    - Zn tidak boleh dari 0.05 mg/L.
    - Pb ………………. 0.05 mg/L
    - Cu ………………. 0.05 mg/L
    - Fe ………………. 0.10 mg/L
    - Cl ………………. 250.00 mg/L
    - Sulfat ………………. 250.00 mg/L
    - Flourida ………………. 1.00 mg/L
    - Zat organic ……………… 10.00 mg/L
    - P.H (keasamaan) antara 6 – 8
    - Kesadahan antara 5 – 10 derajat Jerman.
    ( 1 derajat Jerman = 10 mg CaO/L)
     Syarat bakteriologis
    Air tidak mengandung sesuatu bibit penyakit. Penyakit-penyakit yang sering menular dengan perantaraan air adalah penyakit-penyakit yang tergolong dalam golongan “water borne diseases” yaitu:
    - Cholera dan Paracholera Eltor.
    - Typus abdominalis dan Paratyphus A, B, dan C.
    - Dysenteria bacillaris dan Dysenteria amoebica.
    - Hepatitis infectiosa.
    - Polimyelistis anterior acuta.
    - Penyakit-penyakit karena cacing.
    Karena bibit penyakit keluar bersama faeces penderita, maka disyaratakan air rumah tangga tidak boleh dikotori faeces manusia. Sebagai penunjuk bahwa air telah dikotori faeces manusia, adalah adanya bakteri Escherichia coli, karena bakteri ini selalu terdapat dalam faeces manusia baik yang berasal dari orang sakit maupun sehat. Juga karena tidak mungkin menyediakan air rumah tangga yang steril, maka air boleh mengandung bakteri tanah yang saprophytis (tidak pathogen) dalam batas-batas tertentu.
    Air rumah tangga dikatakan memnuhi syarat bakteriologis bila:
    - Tidak mengandung sesuatu bibit penyakit.
    - Tidak mengandung bakteri Escherichia coli.
    - Bakteri saprophyt tidak lebih dari 100/mk air.


    Sumber air
    52. Sumber air di alam bagi dalam:
    a. Air dalam tanah (Ground Water)
    b. Air permukaan (Surface Water)
    1) Air dalam tanah
    Adalah air yang diperoleh dari perngumpulan air pada lapisan tanah yang dalam.
    Air ini sangat bersih karena bebas dari pengotoran, tapi seringkali mengandung mineral-mineral dalam kadar yang terlalu tinggi.
    Misalnya: air sumur, air dari mata-air.
    2) Air permukaan
    Adalah air yang terdapat pada permukaan tanah.
    Air permukaan harus diolah terlebih dahulu sebelum dipergunakan karena umumnya telah mengalami pengotoran.
    Misalnya : Air kali, air rawa,danau, kolam dan air hujan.
    Air hujan bersifat lunak tapi lebih baik daripada air sungai bila ditampung langgsung dari langit.



    Air Sumur
    53. Sumur merupakan sumber air yang banyak dipergunakan masyarakat Indonesia (± 45%).
    Agar air sumur memenuhi syarat kesehatan sebagai air rumah tangga, maka air sumur harus dilindungi terhadap bahaya-bahaya pengotoran.
    Sumur yang baik harus memenuhi syarat-syarat :
    a) Syarat lokalisasi .
    b) Syarat konstruksi.
    a) Syarat lokalisasi
    - Untuk menghindari pengotoran yang harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan : cubluk (kakus), lobang galian sampah,lobang galian untuk limbah (cesspool ; seepage pit) dan sumber-sumber pengotoran lainnya, Jarak ini tergantung pada keadaan tanah dan kemiringan tanah.
    Pada umumnya dapat dikatakan jaraknya tidak kurang dari 10 meter dan diusahakan agar letaknya tidak berada di bawah tempat-temat sumber pengotoran seperti yang disebutkan di atas.
    - Dibuat di tempat yang ada airnya dalam tanah.
    - Jangan dibuat di tanah rendah yang mungkin terendam bila banjir (hujan).
    b) Syarat konstruksi
    1) Sumur gaili tanpa pompa
    - Dinding sumur, 3 meter dalamnya dari permukaan tanah dibuat dari tembok yang tak tembus air (di semen) agar perembesan air tak terjadi dari lapisan ini, sebab tanahnya mengandung bakteri (Bakterinya hanya dapat hidup di lapisan tanah, sampai 3 meter di bawah tana).
    - 1.5 meter dinding berikutnya (setelah bawahnya) dibuat dari bata yang tidak ditembok, untuk bidang perembesan dan bila ditimba dinding sumur tidak runtuh.
    - Kedalaman sumur dibuat sampai mencapai lapisan tanah yang mengandung air cukup banyak walaupun pada musim kemarau.
    - Di atas tanah dibuat dinding tembol yang kedap air, setinggi minimal 70 cm, untuk mencegah pengotoran dari air permukaan dan untuk keselamatan.
    - Lantai Sumur :
     Dibuat lantai sumur yang ditembok (kedap air) ± 1.5 meter lebarnya dari dinding sumur.
     Dibuat agar miring dan ditinggikan 20 cm di atas permukaan tanah, bentuknya bulat atau segi empat.
    - Dasat sumur diberi kerikil agar airnya tidak keruh bila ditimba.
    - Permukaan tanah sekitar bangunan sumur dibuat miring untuk memudahkan pengeringan.
    - Saluran pembuangan air limbah dari sekitar sumur dibuat dari temok yang kedap air dan panjangnya sekuran-kurangnya 10 meter.
    (2) Sumur gali yang dilengkapi pompa
    - Pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa pompa,hanya disini air sumurdiambil dengan mempergunakan pompa.
    Dalam hal ini kemungkinan pengotoran lebih sedikit karena sumur selalu tertutup.
    Pompa yang dipergunakan dapat dengan pompa tangan maupun pompa listrik.

    (3) Sumur pompa
    -Saringan atau pipa-pipa yang berlubang berada di lapisan tanah yang mengandung air.
    -Lapisan yang kedap air antara permukaan tanah dan pipa saringan sekurang-kurangnya 3 meter.
    -Lantai sumur yang kedap air ditinggikan 20 cm dari permukaaan tanah dan lebarnya ± 1½ meter sekililing pompa.
    -Saluran pembuangan air limbah harus ditembok kedap air, minimal 10 meter panjangnya.
    - Untuk mengambil air dapat dipergunakan pompa tangan atau pompa listrik.

    Desinfeksi air sumur.
    54.Walaupun sumur sudah dibuat menurut aturan-aturan kesehatan tapi kemungkinan pengotoran pada saat pembuatan dan pemakainnya tetap ada. Untuk ini air sumur perlu didesinfeksi.
    Sebagai desinfektan yang sering dipergunakan adalah kaporit. Dosis kaporit 1 gram/100 liter.

    Gambar 18.
    Pemberian kaporit dan tindakan disenfeksi pada sumur gali baru.


    a. Pemberian kaporit pada sumur baru

    1) Sumur gali
     Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter. 20 liter air diberikan ½ sendok makan kaporit.
     Desinfeksi dinding sumur, lantai sumur dan timba dengan cara menyikatnya, dengan sikat yang terlebih dahulu dicelupkan de dalam larutan kaporti.
     Ukur banyak air sumur.
    Untuk setiap 1 liter kubik tambahkan20 liter larutan kaporit.
    2 ) Sumur pompa
     Buat larutan kaporit sebanyak 20 liter ( 20 liter di tambah 2 sendok makan
    Kaporit ).
     Pompa dilepas dari pipia dan tuangkan 20 liter larutan kaporit tersebut. Biarkan selama 24 jam.
     Pasang kembali pompa pada pipa. Air dipompa ( dibuang ) sampai bau kaporit tidak ada lagi.

    b. pemberian kaportit pada waktu ada wabah penyakita “ perut” menular .
    pada waktu ada wabah penyakit “ perut “ menulara terutama cholera, semua persedian air ruamh tangga di desinfeks.

    Caranya :
     Potong seruas bambu yang berukuran 50 cm panjangnya dan diameter 5 cm.
     Buat dua lubang pada dasar bambu sebelah menyebelah 2 kali 20 mm.
     Buat lubang pada ujung atas bamboo dengan diameter 1,5 cm.k
     Masukan sedikit ijuk sampai pada dasar bamboo untuk menutupi lubang – lubang agar pasir tidak keluar.
     Masukan segelas pasir halus.
     Masukan 2 gelas campuran pasir halus dan 100 gram kaporit.
     Masukan lagi pasir halus 1 gelas atau sampai tabung bambu penuh.k
     Gantungkan batu bata pada ujung bawah bambu dan biarkan tenggelam 1 liter di bawah permukaan air sumur.

    Gambar 19.
    Pemberian kaporit pada waktu ada wabah penyakit “ perut “
    Menular, dengan menggunakan tabung bambu




    Pengolahan air permukaan untuk keperluan rumah tangga ( Purfikasi air ).



    55. Air permukaan pada umunya telah mengalami pengotoran, kerena itu perlu di olah
    terlebih dahulu sebelum dipergunakan untuk keperluan rumah tangga.
    Pengolahan ( purfikasi ) air ini dapat dibagi dalam dua golongan yaitu :

    1. purfikasi alam
    Air permukaan selalu mengandung Lumpur.
    Bila air ini kita diamkan maka lumpurnya akan mengendap, tapi Lumpur yang diameternya kecil ( halus ) tak akan mengendap sehingga airnya kurang jernih.
    Di alam terdapat penguraian zat – zat organik, oleh bakteri – bakteri pembusuk dan akan terbentuk antara lain asam – asam, seperti nitrit dan nitrat.
    Asam – asam ini akan membunuh bakteri – bakteri pathogen, yang terdapat di dalam air.
    Selain itu bakteri – bakteri pathogen karena bersifat parasitis, akan mati dengan sendirinya bila dipisahkan dari hospesnya. Pemusnahan bibit penyakit dilakukan pula oleh plankton – plankton yang terdapat dalam air. Jadi penyiapan air yang cukup lama mempunyai nilai purfikasi asal di jaga agar tempat penampungannya terhindar dari pengotoran .



    2. purfikasi buatan
    Di tempat – tempat dimana terdapat banyak air permukaan ( air kali, air sawah, rawa , danau dan sebagainya ) dapat dilakukan purfikasi buatan yang dapat dikerjakan di tiap rumah.
    Dalam purfikasi buatan ini air mengalami proses secara bertahap yaitu :
    a ) Proses koagulasi.
    b) Proses filtrasi.
    c) Proses desinfeksi

    a ) Proses Koagulasia ( penggumpalan )
    Air permukaan selalu mengandung Lumpur. Diamter Lumpur ini ada yang bersar dan ada yang kecil. Makin kecil diameternya makin sukar untuk diendapkan maupun di saring. Untuk memperbesar diameter lumpuir, ditambahakan zat – zat penggumpal Lumpur.
    Yang sering dipakai :
    - Alumunium Sulfat dosis 10 gram/100 L
    - Tawas dosis 20 gram/100 L
    Dengan penambah zat pengumpul tadi, butir – butir Lumpur yang halus akan mengumpul berupa keeping –keping besar dalam waktu kurang dari 5 menit. Pada penambahan Alumunium Sulfat, air akan menjadi asam, karena dibebaskanya asam sulfat.
    Untuk menetralkan asam yang terbentuk tadi, ke dalam air kita tambahakan bubuk kapur ( Calcium carbonat ) sebanyak 10 gram/100 L air.

    B) Proses filtrasi ( Penyaringan )
    Setelah buti – buti lumpur dikumpulkan menjadi keeping – keeping besar, dilakukan penyaringan ( filtrasi ) dengan saringan pasir ( sand filter ).
    Alatnya terdiri atas bejana berisi :
    - kerikir dengan butiran – butiran sebesar ± 0,5 cm setebal 5 cm.
    - pasir dengan butiran sebesar 0,5 – 1 mm, setebal 15 cm, yang diltetakan diatas lapiran kerikil.
    Pasir dengan kerikil ini harus dicuci terlebih dahulu, bebas dari lumpur, sebelum dipegunakan sebagai saringan .
    c) Proses desinfeksi ( penyuci – hama )
    Air permukaan selalu telah mengalami pengotoran, Untuk membunuh mikroba –mikroba pathogen yang mungkin terdapat didalamnya, kita tamah disenfektas. Yang sering dipergunakan adalah kaporit dengan dosis 1 gram/100 L air.
    Karma penamabahan kaporit ini akan menyebabkan air berbau cholor, maka penambahan kaporit ini harus setepat tepatnya. Maka banyak kaporit ini diberikan akan makin keras pula baunya, tapi daya mematikan kikroba pathogennya akan makin kuat.
    Tentang bau dan rasa cholor ini untuk tiap orang berbeda - beda seleranya, namun kirnaya perlu diketahui semboyan yang berlaku di Amerika Serikat yang bunyinya : “ The America does not drink water without a little chlorine taste”.

    Untuk orang yang tidak suka berbau chlor, maka air ini harus disaring lagi dengan saring arang aktif atau arang batok kelapa, karena arang akan menyerap chlornya.
    Daya serap arang akan lebih kuat bila dikukus terblebih dahulu selama satu jam sebelum dipergunakan.
    Setelah menglami ke-tiga proses tadi barulah air permukaan, dapat digunakan untuk kepentingan rumah tangga.
    Secara sederhana ditiap – tiap ruamah dapat dibuat instalasi pengolahan air sehingga memenuhi syarat kesehatan, yang akan sangat membantu pula pada usaha pencegahan dan pemberantasan “ water borne diseases “.
    Untuk masyarakat luas pengolahan air permukaan air dilaksanakan di instalasi khusus yang dibangun pemerintah dibagikan melalui pipa ( air leiding )
    Pembangunan instalsi penyediaan air yang memenuhi syarat kesehatan ini harus selalu termasuk dalma rencana pembangunan kokta.

    Gambar 20.

    Penjelasan gambar
    56. 1) Bejana A ( sebuah tempayan, drum , tangki ) diisi dengan air permukaan.
    Kedalam berturut – turut dibubuhkan :
    a) Kaporit dengan dosisi 1 gram/ 100 L air.
    diaduk selama 2 – 3 menit.
    b) Aluminium sulfat dengan dosis 10 gram/100 L air
    diaduk selam 2 -3 menit.
    c) Bubuk batu kapur dengan dosisi 10 gram/100 L air .
    diaduk selam 5 menit.



    Agar Aluminium sulfat dan batu kapur cepat merata bila dimasukan kedalam bejana A, sebaiknaya dilarutkan terlebih dahulu dengan sedikit air dalam bejana – bejana yang terpisah. Pada pengaduakannya setelah diberi zat penggumpal, mula – mula dilakukan secara cepat, sesudah terlihat gumplan – gumpalan diaduk secaral lambat. Selalu dalam satu arah sehingga terbentuk gumpalan lupur yang besar – bersar.
    Besar bejan A sebaiknaya disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga/pemakaian yaitu 100 L/hari /kapita.

    2) Setelah lumpurnya menggumpal, bukalah karena (1), sehingga air mengalir ke
    Dalam bejana B ( sehingga pasir ).
    Pada temapat jatunya air di atas pasir hendaknya diletakan lempengan keca atau sepotang genting, agar tidak melobangi lapisan air, sehingga dengan demikian penyaringan tetap dilakukan oleh lapisna pasir seluruhnya.


    Gambar 21.
    Instalasi tangga yang dapat dibuat sendiri .



    Bejana B ini berisi berturut – turut dari bawah ke atas
    - kerikil setebal 5 cm.
    - pasir tebal 15 cm.
    Diatas lapisan pasir disediakan tempat kosong kira – kira setinggi 15 cm.
    Pasir dan kerikil yang akan dipergunakn harurs dicuci terlebih dahulu, bebas dari lumpur agar daya saringnya baik. Juga bila telah lama dipergunakan dapat dicuci kembali.

    3) Dengan dibukanya karena (2) air yang telah disaring dalam bejana B, masuk
    Ke dalam bejana C.

    Dalam bejan C, ditempatkan arang batok kelapa diantara dua lapisan ijuk, yang bertindak sebagai penyerap chlor dan juga seabagai saringan yang kedua.
    Untuk saringan ini dapat dipergunakan pipa dari bambu, sepanjang ± 30 cm dengan diameter 10 – 15 cm.
    Daya serap arang batok kelapa ini tetap baik selam 4 – 6 bulan dan dapat digunakan kembali setelah dikukus selama satu jam.
    Dengan dibukanya karena ( 3 ) air akan keluar dari bejana C. Air ini jernih tak berbau chlor dan telah dibebaskan dari bibit penyakit sehingga dapat digunakan untuk kepentingan rumah tangga.


    b. Waste disposa sanitation
    57. yang dimaksud dengan waste ( sampah ) adalah zat – zat/benda – benda yang sudah
    Tidak terpakai lagi , baik yang berasal dari rumah – rumah maupun dari sisa – sisa
    prses industri.

    Waste ini dibagi dalam :
    1) Human excereta ( Feaces dan urina )
    2) Sewage ( Air limbah )
    3) Refuse ( sampah )
    4) Industri wate ( Bahan – bahan buangan dari sisa – sisa proses industri ).

    58. 1) Pembuangan kotoran ( Human excrete disposal )
    Pembuangan kotoran ( faeces dan urina ) yang tidak menurut aturan memudahkan terjadi penyebaran “ water borne siseases”.
    Syarat pembuangan kotoran yang memenuhi aturan kesehatan menurut Ehlers Steel adalah :
    (a) Tidak boleh mengotori tanah permukaan.
    (b) Tidak boleh mengotori air permukaan.
    (c) Tidak boleh mengotori air dalam tanah.
    (d) Kotoran tidak boleh terbuka sehingga dapat dipakai tempat lalat bertelur atau perkembang biakan vaktor penyakit lainnya.
    (e) Kakus harus terlindungi dari penglihatan orang lain .
    (f) Pembuatannya mudah dan murah.

    Bangunan kakus ( Latrine = Water Closet )
    Bangunan kakus yang memenuhi syarat kesehatan terdiri atas :
    1. Rumah kakus. - agar pemakaian terlidung
    2. Lantai kakus - sebaikanya ditembok agar mudah dibersihkan .
    3. Slab ( tempat kaki memijak waktu si pemakai jongkok ).
    4. Closet ( lubang termpat faeces masuk ).
    5. Plit ( sumur penampung faeces = cubluk).
    6. Bidang resapan .


    Gambar 22.
    Bangunan kakus ( Latrine = Water Closet ).



    Perombakan excereta ( faces dan urina )

    59. untuk dapat mengerti bagaiman seharunya cara pembuangan kotoran menurut aturan
    Kesehatan . perlu pula diketahui tentang perombakan excereta itu di alam.
    Excerta yang jatuh di tanah akan mengalami perombakan oleh bakteri – bakteri
    saprophyt.
    Hasil perombakan sebagian berbentuk gas seperti : CO2 NH3.CH4 dan sebagainya
    Yang akan mampu ke udara. Sisianya berbntuk zat – zat organic dan air yang akan meresap ke dalam tanah.
    Karena proses perombakan ini, volume sisa excreta yang teringgi menjadi sangat
    Susut, sehigga pit tempat penampungannya tidak cepat penuh.
    Pada proses perombakan ini dihasilkan pula asam, alcohol dan panas . panas asam –
    Asam dan zat – zat organic lainnya akan menghambat pertumbuhan dan membunuyh bakteri – bakteri pathogen . karena itu bakteri – barteri pathogern tak akan tahan lama dari dua bulan dalam cubluk.
    Telur cacing Ascaris tahan sampai tiga bulan, telur cacing tambang ( Ankylostoma )
    Tahan sampai lima bulan .
    Zat organik dan mineral yang terjadi sebagai hasil aktif dari perombakan ini
    Merupakna pupuk yang baik sekali untuk tumbuh tumbuhan.

    Macam macam kakus

    60. 1) pit – privy (Cubluk )
    Kakus ini dibuat dengan jalan membuat lubang ke dalam tanah dengan diameter 80 – 120 cm selama 2,5 sampai 8 meter.
    Dindingnya diperkuat dengan batu/bata, dapat ditermbok ataupun tidak, agar tidak mudah ambruk,
    Lama pemakaina antar 5 – 15 tahun.
    Bila permukaan excreta sudah mencapai ± 50 cm dari permukaan tanah, diangap cubluk sudah penuh .
    Cubluk yang sudah penuh ini ditimbuh dengan tanah . Tunggu 9 – 12 bulan. Isinyas digali untuk pupuk, sedangkan lubangnya dipergunakan kembali .
    Sementara yang pernuh ditimbun, untuk defaectie dibuat cubluk yang baru.

    Macam kakus ini hanya baik dibuat di tempat – tempat dimana air tanah letaknaya dalam .

    Pada kakus ini harus diperhatikan :
    - jangan diberi desinfektans karena menggangu proses pembusukan sehingga cubluk cepat penuh.
    - Untuk mencegah bertelurnya naymuk tiap minggu diberi minyak tanhah.
    - Agar tak telalu bau diberi kapur barus .

    Gambar 23: pit – privy ( cubluk ).


    2) Aqua – privy ( Cubluk berair )
    Terdiri atas bak yang kedap air , diisi air di dalam tanah sebagai termpat pembuangan excreta.


    Gambar 24. : Aqu – privy ( cubluk berair ).


    Proses pemubusukan sama seperti halnya pemubusukan faeces dalam air kali..
    Untuk kakus ini agar berfungsi dengan baik, perlu permasukan air setiap hari, baik sedang dipergunakan atau tidak.
    Macam kaksu ini hanaya baik dibuat ditempat yang banyak air.k
    Bila airnya penuh. Kelebihan dapat dialirkan ke sistim lain misalnya sistim rool, seepage pit ( sumur resapan ) ataupun cesspool.


    3) Watersealed latrine ( Angsa – trune )
    Kakus ini bukanlah merupakan type kaku tersendir tapi hanya modifikasi closetnya saja. Pada kakus ini closetnya berbentuk leher angsa sehingga akan selalu terisi . fungsi air ini gunanya sebagai sumbat sehigga bau busuk dari cubluk tidak tercium di ruangan rumah kakus.
    Bila dipakai, feacesnya tertampung sebentar dan bila disiram air, baru masuk ke bagian yang menurun untuk masuk ke tempat penampungan ( pit ).


    Gambar. Angas ( Angsa – trine ) di atas
    Lubang cubluk.

    2) Pembuangan Air Limbah (Sewage disposal)
    Yang dimaksud dengan air limbah (sewage) adalah excreta manusia, air kotor dan dapur, kamar mandi dan W.C. dan perusahaan-perusahaan termasuk pula air kotor dan permukaan tanah dan air hujan.
    Sewage ini dibedakan
    - Domestic sewage : Sewage yang berasal dan rumah-rumah.
    - Industrial sewage : Sewage yang berasal dan sisa-sisa proses industri.
    Maksud pengaturan pembuangan air limbah adalah :
    - Untuk mencegah pengotoran sumber air rumah tangga.
    - Menjaga makanan kita misalnya : sayuran yang dicuci dengan air permukaan.
    - Perlindungan terhadap ikan yang hidup dalam kolam ataupun di kali.
    - Menghindari pengotoran tanah permukaan.
    - Perlindungan air untuk ternak.
    - Menghilangkan tempat berkembang biaknya bibit-bibit penyakit (cacing dan sebagainya) dan vector penyebar penyakit (nyamuk, lalat dan sebagainya).
    - Menghilangkan adanya bau-bauan dan pemandangan yang tidak sedap.
    Cara-cara pembuangan air limbah :
    a) Dengan pengenceran (Disposal by dilution)
    Air limbah dibuang ke sungai, danau atau laut agar mendapat pengenceran.
    Cara ini hanya dapat dilaksanakan di tempat-tempat yang banyak air permukaannya.
    Dengan cara ini air limbah akan mengalami purifikasi alami. Karena kontaminasi air permukaan oleh bakteri pathogen, larva dan telur cacing serta bibit penyakit lainnya yang berasal dan faeces penderita maka disyaratkan
    - Sungai atau danau itu airnya tidak boleh digunakan untuk keperluan lain.
    - Airnya harus cukup banyak sehingga pengencerannya paling sedikit 30 — 40 kali.
    - Airnya harus cukup mengandung O2, artinya harus mengalir sehingga tidak bau.
    b) Cresspool
    Cesspool ini menyerupai sumur tapi gunanya untuk pembuangan air limbah.
    Dibuat pada tanah yang poreus (berpasir) agar air buangan mudah meresap ke dalam tanah.
    Bagian atasnya ditembok agar tak tembus air. Bila sudah penuh (± 6 bulan) lumpurnya diisap keluar atau sejak semula dibuat cesspool secara berangkai, sehingga bila yang satu penuh, airnya akan mengalir ke cesspool benikutnya.
    Jarak dengan sumur 45 meter dan minimal 6 meter dan fondasi rumah.













    Gambar 28.
    Bila lumpurnya sudah penuh, diisap ke luar

    c) Seepage pit (Sumur resapan)
    Seepage pit merupakan sumur tempat menerima air limbah yang telah mengalami pengolahan dalam sistim lain, misalnya dan aqua-privy atau septik-tank.
    Di dalam seepage pit ini airnya hanya tinggal mengalami peresapan saja ke dalam tanah.
    Seepage pit dibuat pada tanah yang poreus.
    Diameternya 1 — 2,5 meter, dalamnya 2,5 meter.
    Lama pemakaian 6 — 10 tahun.
    d) Septik tank
    Merupakan cara yang terbaik yang dianjurkan WHO tapi biayanya mahal, tehniknya sukar dan memerlukan tanah yang luas.
    Septic tank terdiri atas 4 bagian :
    (1) Ruang pembusukan
    (2) Ruang Lumpur
    (3) Dosing chamber
    (4) Bidang resapan

    TANAH.......








    Gambar 29. : Septik tank




    Keterangan gambar
    (1) Ruang pembusukan
    Dalam ruang ini sewage akan tertahan 1 — 3 hari dan akan mengalami perombakan oleh bakteri-bakteri pembusuk.
    Hasil perombakan ini berupa gas, cairan dan lumpur. Gas dan cairan melalui sebuah pipa akan masuk ke dalam dosing chamber.
    Lumpur akan masuk ke dalam ruang lumpur. Pengaliran lumpur ini terjadi karena dasar ruang pembusukan dibuat miring.
    (2) Ruang lumpur
    Ruang ini merupakan tempat penampungan lumpur yang terjadi pada proses pembusukan. Bila lumpurnya sudah penuh dapat dipompa, ke luar.
    (3) Dosing chamber
    Dalam dosing chamber terdapat siphon Mc. Donald, gunanya untuk mengatur kecepatan air yang akan di alirkan ke bidang resapan, supaya teratur merata. Bila dosing chamber ini terlalu mahal, dapat ditiadakan.
    (4) Bidang resapan
    Bidang resapan ini akan mênyemp cairan keluar dan dosing chamber dan menyaringnya dan baktei-bakteri pathogen serta bibit-bibit penyakit lainnya.
    Bidang resapan ini minimal panjangnya 10 meter dan dibuat pada tanah yang poreus.
    e) Sistim riool (Sewerage)
    Sistim riool merupakan cara pembuangan sewage di kota-kota dan selalu harus termasuk dalam rencana pembangunan kota.
    Semua sewage baik dan rumah-rumah maupun dan perusahaan-perusahaan dialirkan ke sistim riool.
    Kadang-kadang menampung pula kotoran dan lingkungan yang dialirkan air hujan.
    Bila sistim riool ini dipakai pula untuk menampung air hujan disebut combined system; bila untuk menampung air hujan dipisahkan disebut separated system.
    Di ujung kota agar tidak merugikan keperluan lain di bawah alirannya, misanya daerah peternakan, pertanian ataupun perikanan darat maka sewage yang dibuang ini masih perlu pengolahan.
    Proses pengolahan yang dilakukan adalah
    (1) Penyaringan (Screening)
    Untuk penyaringan ini dipergunakan jalinan kawat atau atau lempeng logam yang berlubang-lubang untuk menangkap benda-benda yang terapung di atas permukaan air misalnya kayu-kayu, kertas ataupun kain-kain rombeng.
    (2) Pengendapan (Sedimentation)
    Air limbah dialirkan ke dalam bak yang besar (sand trap) sehingga alirannya menjadi lambat yang menyebabkan lumpur ataupun pasirnya mengendap.

    (3) Proses biologis
    Dalam hal ini dipergunakan mikroba-mikroba untuk memusnahkan zat-zat organik yang terdapat di dalam air limbah baik secara aerob maupun an-aerob.
    (4) Disaring dengan saringan pasir (sand filter)
    Kemudian sewage ini dalam alirannya dialirkan ke dalam saringan pasir (sand filter).
    (5) Desinfeksi
    Untuk membunuh mikroba-mikroba pathogen yang terdapat dalam air limbah, dilakukan desinfeksi dengan kaporit (10 Kg/1 juta liter sewage).
    (6) Pengenceran
    Akhirnya sewage ini dibuang ke sungai, danau, atau laut sehingga mengalami pengenceran.
    Semua proses pengolahan sewage ini dilakukan dalam suatu instalasi khusus yang dibangun di ujung kota.
    3) Pembuangan sampah (Refuse disposal)
    Yang dimaksud dengan sampah. adalah semua zat/ benda yang sudah tidak terpakai lagi baik berasal dan rumah-rumah maupun sisa-sisa proses industri.
    Sampah ini dibagi dalam :
    a) Garbage : adalah sisa-sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang mudah membusuk.
    b) Rubbish: adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini ada yang mudah terbakar misalnya: kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar misalnya kaleng, kawat dan sebagainya.
    Agar sampah ini tidak membahayakan kesehatan manusia, maka perlu pengaturan pembuangannya.
    Dan sampah ini harus diperhatikan
    (1) Penyimpanannya (Storage).
    (2) Pengumpulan (Collection).
    (3) Pembuangan (Disposal).

    (1) Penyimpanan sampah
    Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik.
    Tempat sampah janganlah ditempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena akan merupakan gudang makanan bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikusnya.
    Tempat sampah sebaiknya
    - Terbuat dan bahan yang mudah dibersihkan dan tidak mudah rusak.
    - Harus ditutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang lainnya seperti : tikus, ayam, kucing dan sebagainya.
    - Ditempatkan di luar rumah. Bila pengumpulannya dilakukan oleh pemerintah tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul sampah mudah mencapainya.
    (2) Pengumpulan sampah
    Pengumpulan sampah dapat dilakukan :
    (a) Perorangan
    Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing untuk dibuang pada tempat tertentu.